Perbankan Syariah Indonesia dan Arab Saudi, Apa Bedanya?

Arab Saudi bisa jadi benchmark pengembangan bank syariah RI.

Perbankan Syariah Indonesia dan Arab Saudi, Apa Bedanya?
Kunjungan kerja Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ke Arab Saudi, 1-2 Maret 2022. Dok/ Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Denpasar, FORTUNE - Laporan Saudi Arabia Islamic Finance Report 2021 mengungkapkan, aset perbankan syariah di Arab Saudi didominasi oleh Unit Usaha Syariah (UUS). 

Hal itu diungkapkan Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara. Pandji menyatakan, kondisi tersebut bisa menjadi benchmark dalam pengembangan industri perbankan syariah nasional. 

"Di Arab Saudi, 60 persen bank syariahnya masih berbentuk UUS, baru 40 persen yang sudah Bank Umum Syariah (BUS)," kata Pandji dalam Media Training & Outing yang diselenggarakan CIMB Niaga Syariah di Denpasar, Kamis (25/8).  

Porsi aset bank konvensional Arab Saudi hanya 21%

Ilustrasi wirausahawan syariah. Shutterstock/Aku.Alip

Pandji kembali menjelaskan, aset bank syariah di Arab Saudi masih mendominasi pasar. Dari keseluruhan industri perbankan, aset bank konvensional hanya 21 persen. 

Sedangkan 79 persen lainnya merupakan bank syariah baik dalam bentuk BUS maupun UUS. Bank konvensional yang beroperasi di Arab Saudi ialah Citi, Standard Chartered, BPN Paribas hingga MUFG. 

Semetara itu, sejumlah bank umum syariah besar di Arab Saudi diantaranya ialah Al Rajhi Bank, Bank Aljazira, Riyad Bank, Saudi National Bank (SNB), Saudi British Bank (SABB) hingga Bank Albialad.

3 bank syariah di Arab Saudi miliki potensi UUS unggul

Burj Al Arab, Dubai. Shutterstock/evenfh

Pandji menambahkan, dari sejumlah bank syariah di Arab Saudi, terdapat 3 bank yang sangat unggul potensi UUS-nya. Ketiga bank tersebut ialah SNB, Riyad Bank, hingga SABB. 

Aset bank SNB hingga akhir 2021 tercatat US$243 miliar, terdiri dari 46,8 persen aset UUS dan 53,2 persen aset konvensional. 

Sementara itu, aset Riyad Bank yang mencapai US$113,9 miliar 44,8 persennya merupakan UUS dan 55,2 persen berbentuk konvensional. Terakhir ialah SABB dengan aset US$72,6 miliar yang mana 48,5 persen merupakan UUS dan 51,5 persen adalah konvensional.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M