Ekspor Produk Halal Berpotensi Sumbang PDB RI US$ 5,1 Miliar

Ada 4 Hal utama pengembangan ekonomi syariah.

Ekspor Produk Halal Berpotensi Sumbang PDB RI US$ 5,1 Miliar
ShutterStock/ImranKadir
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Prijono mengungkapkan, pertumbuhan ekspor produk halal, Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langaung asing dan substitusi impor, Indonesia berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar US$ 5,1 miliar atau setara Rp73,3 triliun

Hal tersebut tertuang dalam Indonesia Halal Markets Report 2021/2022. Menurutnya, kapabilitas dan kapasitas Indonesia dalam menggarap pasar halal, mulai dari sektor makanan, fesyen muslim, hingga keuangan syariah, semakin mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi pemain inti dalam Eksyar global. 

“Potensi yang ada ini harus direalisasikan lewat orkestrasi yang baik, yang lebih terintegrasi dan lebih fokus,” kata Prijono dalam webinar dengan tema “Perkembangan Industri Halal dan Peran Perbankan Syariah”, Kamis (9/12). 

Oleh karena itu, BI terus mendorong kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini juga sejalan untuk mendukung kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Epicentrum Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia. 

 

Sinergi perbankan syariah dan industri

Sementara itu, dari sisi perbankan syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berharap sinergi yang kuat antara perbankan syariah dengan industri halal melalui link and match.  Sehingga hal tersebut bisa mengakselerasi potensi halal di Tanah Air dan mengurangi tantangan dari negara-negara lain yang mulai membangun wisata halal. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi, mengatakan saat ini industri food & beverage halal sedang diminati oleh banyak orang di masa pandemi. "Ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia untuk bisa menjadi produsen halal di dunia," kata Hery.

Karenanya, Hery mengajak semua pihak untuk bersinergi mengembangkan Indonesia sebagai produsen dan pemimpin dalam industri halal dunia.  “Seharusnya keuangan syariah menjadi pendukung dan penggerak industri halal di Indonesia," tambah Hery.

Pembiayaan bank syariah masih tumbuh 7,48%

Di sisi lain, kinerja perbankan syariah dinilai masih tumbuh positif. Hery mengungkapkan, hingga akhir September 2021 pembiayaan bank syariah masih terus tumbuh sebesar 7,48 persen year on year (YoY). 

Sedakan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) juga masih mengalami pertumbuhan sebesar 9,4 persen (YoY). Sedangkan untuk aset industri perbankan syariah juga masih tumbuh sebesar 12,24 persen (YoY). 

Direktur Wholesale & Transaction Banking BSI, Kusman Yadi mengatakan bank syariah sebagai salah satu bagian penting sektor keuangan syariah juga memiliki peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. 

4 Hal utama pengembangan ekonomi syariah

Ketua Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ventje Rahardjo mengungkapkan, setidaknya ada 4 hal utama dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, yaitu pengembangan industri produk halal, pengembangan jasa keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah. 

“Ini untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal di dunia. Ekonomi syariah saat ini dalam tahap pertumbuhan yang sangat baik," kata Ventje. 

Hal tersebut juga tertuang dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024. Pihaknya berperan sebagai konsolidartor agar terjadi sinergi yang berkesimbangan antara pemangku kepentingan dalam membangun ekonomi syariah khususnya wisata halal.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen