Hadapi Gejolak Ekonomi Domestik, BTPN Syariah Pertebal Pencadangan

BTPN Syariah bidik pembiayaan tumbuh double digit di 2022.

Hadapi Gejolak Ekonomi Domestik, BTPN Syariah Pertebal Pencadangan
BTPN Syariah/Dok. BTPN Syariah
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - BTPN Syariah terus memperkuat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atau pencadangan untuk mengantisipasi gejolak ekonomi domestik hingga global. Seperti diketui, ekonomi dalam negeri sedang menghadapi gejolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga kenaikan suku bunga acuan.

“Dalam menghadapi tantangan (ekonomi) kita miliki pencadangan yang cukup dan tergolong tinggi dibandingkan dengan market,” kata Direktur BTPN Syariah Fachmy Ahmad saat Public Expose secara virtual di Jakarta, Selasa (13/9).

Berdasarkan paparan yang disampaikan, BTPN Syariah mencatat CKPN senilai Rp669 miliar di Juni 2022. Nilai tersebut  tumbuh 3 persen secara year on year (yoy) dibandingkan Juni 2021 senilai Rp651 miliar.

BTPN Syariah bidik pertumbuhan pembiayaan double digit di akhir 2022

Ilustrasi Pegawai BTPN Syariah

Fachmy juga mengungkapkan, pihaknya masih cukup optimis membidik pertumbuhan pembiayaan di angka double digit. Namun demikian, pihaknya menyadari kondisi ekonomi global masih cukup menantang.

“Pembiayaan kita optimis tumbuh low double digit. Namun kalau DPK kita sesuaikan seiring dengan pertumbuhan pembiayaan,” kata Fachmy.

Hingga semester I-2022, BTPN Syariah masih mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 11 persen (yoy) menjadi Rp11,14 triliun atau lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 di Rp10,94 triliun.

Terus perkuat BTPN Syariah Venture Capital

Logo BTPN Syariah

Tak hanya itu, BTPN Syariah juga memandang perlunya kolaborasi untuk mendapatkan akses persediaan dan memperluas akses pasar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk BTPN Syariah Venture Capital (VC). Melalui anak usaha ini, lanjut Fachmy, pihaknya akan lebih mudah berkolaborasi dengan partner-partner strategis.

Sebagai implementasinya, pendanaan perdana jatuh kepada start up e-commerce Dagangan yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga di kota tier 3-4 di pedesaan.

“Para nasabah BTPN Syariah yang telah melek teknologi lebih dulu dapat mengakses kebutuhan persediaan dan menjual produk mereka di aplikasi Warung Tepat yang telah terafiliasi dengan start up tersebut,” katanya.

Menurutnya, pendanaan tersebut adalah bagian dari langkah-langkah transformasi Bank untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sesuai aspirasi bank untuk menciptakan sharia digital ecosystem for unbanked.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia