Jadi Wakil Komisaris Utama BSI, Ini Profil TGB M Zainul Majdi 

TGB dan Adiwarman Karim masuk jajaran komisaris BSI

Jadi Wakil Komisaris Utama BSI, Ini Profil TGB M Zainul Majdi 
TGB M. Zainul Majdi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 Agustus 2021dengan agenda perubahan susunan dewan komisaris. 

Dalam RUPSLB ini menyetujui pengangkatan Muhammad Zainul Majdi atau biasa dipanggil dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB), sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI. Selain itu terdapat nama Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI.

Nama Tuan Guru Bajang (TGB) memang kurang terdengar dalam industri keuangan, namun politisi, ulama dan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini banyak berkecimpung dalam politik.

Oleh karena itu, berikut profil TGB: 



 

1. Tokoh Islam NTB

TGB merupakan pria kelahiran Selong, NTB pada 31 Mei 1972. Dirinya juga merupakan bagian dari keluarga tokoh Islam di Nusa Tenggara Barat. Ia adalah putra dari Hajjah Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri dari Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainuddin Abdul Majid, pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW).  

Sementara itu Pendiri NW juga merupakan keturunan Sultan Selaparang, sebuah kerajaan Islam di Lombok. Hingga kini TGB tercatat masih tergabung dalam organisasi NW.

2. Lulusan Al-Azhar Mesir

Dalam catatan pendidikannya, TGB merupakan lulusan S1 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, pada tahun 1996.
Setelah itu, TGB melanjutkan S2 hingga S3 di Fakultas dan Perguruan Tinggi yang sama, yakni Universitas Al-Azhar Kairo. Tercatat, TGB berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude pada 2011.

3. Menjabat Gubernur NTB 2 periode

ShutterStock/CahyadiSugi

Terkait perjalanan karirnya, M. Zainul Majdi terpilih menjadi Gubernur NTB periode 2008-2013 pada usia 36 tahun. Kemudian dirinya kembali terpilih pada pencalonan Gubernur NTB periode 2013-2018. Sebelum menjadi orang nomor satu di NTB, dirinya tercatat pernah bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB). Selain itu, pada tahun 2004 TGB juga pernah menjadi anggota DPR periode 2004-2009. 

Susunan Komisaris BSI

Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB BSI, susunan komisaris BSI menjadi sebagai berikut: 

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI, Adiwarman Azwar Karim;
Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI, Muhammad Zainul Majdi; 
Komisaris BSI, Suyanto; 
Komisaris BSI, Masduki Baidlowi; 
Komisaris BSI, Imam Budi Sarjito; 
Komisaris BSI, Sutanto;
Komisaris Independen BSI, Bangun Sarwito Kusmulyono;
Komisaris Independen BSI, M. Arief Rosyid Hasan;
Komisaris Independen BSI, Komaruddin Hidayat.   

Sebagai informasi saja, pada semester I tahun 2021, BSI mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, naik 34,29% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan laba pada semester I tahun ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu juga mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71% secara year on year (yoy). 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pacu Dana Murah, CASA BTN Capai 50,1%
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang