Laba Bank Muamalat Melonjak 316%, Ini Pendorongnya

Pembiayaan Bank Muamalat tumbuh 16,70%.

Laba Bank Muamalat Melonjak 316%, Ini Pendorongnya
Bank Muamalat. (gbgindonesia.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) mampu mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 316 persen secara year on year (yoy). Dalam laporan keuangan bank only (diaudit) tahun 2022, laba perseroan per 31 Desember 2022 tercatat senilai Rp52 miliar, meningkat lebih dari tiga kali lipat dari Rp12,5 miliar pada 31 Desember 2021. 

Lonjakan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income/FBI) perseroan sebesar yang mencapai 95 persen (yoy) dari Rp560,5 miliar per 31 Desember 2021 menjadi Rp1,1 triliun pada akhir Desember 2022. 

Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun transformasi untuk tumbuh sehat dengan profit yang berkelanjutan. Oleh karena itu, raihan positif pada tahun 2022 menunjukkan bahwa perseroan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target tersebut. 

“Tahun ini kami mengimplementasikan sejumlah rencana strategis. Pertama, optimalisasi dan penajaman potensi bisnis di segmen pembiayaan dan pendanaan, terutama segmen ritel. Kemudian kedua, penajaman strategi channel distribusi, baik jaringan fisik maupun jaringan digital. Serta ketiga, pengembangan organisasi dan sumber daya manusia,” jelas Hery melalui keterangan resmi yahg dikutip di Jakarta,  Selasa (21/2). 

Pembiayaan Bank Muamalat tumbuh 16,70%

Ilustrasi Bank Muamalat/ Shuterstock Yebemoto

Hingga akhir 2022, Bank Muamalat juga  telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp11,25 triliun atau tumbuh 16,70 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,64 triliun. 

Dalam laporan keuangannya, bank degan warna logo tulisan ungu ini telah menyalurkan pembiayaan bagi hasil untuk mudharabah Rp564,05 miliar. Sedangkan untuk pembiayaan musyarakah sebesar  Rp10,69 triliun di 2022.  

Sementara itu, untuk kualitas aset perseroan terjaga dengan stabil. Terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,86 persen (nett). Selain itu, Bank Muamalat mampu menekan beban operasional sehingga efisiensi meningkat. Hal itu tercermin dari turunnya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 99,30 persen menjadi 96,62 persen per 31 Desember 2022.  

Aset Bank Muamalat tumbuh 4,2%

ilustrasi cek giro (pexels.com/Cottonbro)

Adapun, untuk aset Bank Muamalat per 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp61,4 triliun, tumbuh 4,2 persen (yoy) dari Rp58,9 triliun per 31 Desember 2021. Kondisi tersebut didorong oleh himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp46,14 triliun. 

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Bank Muamalat juga meningkat sebesar 8,94 persen (yoy) dari 23,76 persen per 31 Desember 2021 menjadi 32,70 persen per akhir Desember 2022. Peningkatan tersebut disebabkan oleh realisasi penambahan modal tier 2 sebesar Rp2 triliun. 

Dengan demikian, total modal Bank Muamalat per 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp6,97 triliun atau meningkat sebesar 34,4 persen dari periode sebelumnya yang sebesar Rp5,19 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar