Momentum Pemulihan Ekonomi Dorong Kinerja Perbankan Syariah di 2022

Pertumbuhan pembiayaan bank syariah diperkirakan sentuh 7%.

Momentum Pemulihan Ekonomi Dorong Kinerja Perbankan Syariah di 2022
Shutterstock/AlterStock.id
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimis ekonomi Indonesia akan berangsur pulih pada tahun 2022 dan mendorong pembiayaan khususnya bagi perbankan syariah.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional berkisar pada level 5,15 persen. “Tahun ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 4,6 persen hingga 5,15 persen, termasuk dari internal kita,” kata Hery Gunardi saat paparan kinerja BSI secara virtual di Jakarta, Rabu (2/2).

Pertumbuhan bisnis bank syariah melampaui perbankan nasional

Hery yang juga menjabat sebagai  Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menjelaskan bahwa akselerasi bisnis bank syariah di 2021 masih sangat positif. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan aset perbankan syariah hingga Oktober 2021 yang mampu tumbuh sebesar 11,05 persen sedangkan secara industri hanya tumbuh 8,27 persen.

“Perbankan syariah dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan industri perbankan nasional,” kata Hery.

Sementara itu, pertumbuhan juga terjadi dari sisi pendanaan bank syariah yang tumbuh 7,86 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan kredit perbankan nasional yang hanya tumbuh 3,27 persen.

Pertumbuhan pembiayaan bank syariah diperkirakan sentuh 7% di 2022

Hery menilai, pembiayaan bank syariah masih akan positif di tengah pandemi yang belum selesai. Dirinya bahkan memperkirakan pertumbuhan pembiayaan bank syariah bisa menyentuh 7 persen secara year on year (yoy).

Tak hanya itu, Hery memperkirakan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah bakal meningkat lebih dari 8 persen di tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya di BSI terus mengambil peran pertumbuhan tersebut. “Kita melihat sektor infrastruktur itu masih ada peluang untuk kita. Kedua adalah sektor energi dan nonenergy serta kesehatan,” kata Hery.

Strategi BSI di 2022

Tak hanya secara industri, BSI juga menyiapkan strategi bisnis dalam menghadapi tahun 2022. Hery menyebut pihaknya akan menjaga efisiensi dan menekan biaya dana. Bank berkode saham BRIS ini juga akan meningkatkan dana-dana murah, dan keuntungan dari fee based income (FBI).

"Secara umum, pertumbuhan kita dari rasio-rasio keuangan volume kita cukup solid dan ini kita ingin lanjutkan di 2022," pungkas Hery.

Sebagai informasi saja, FBI BSI pada kuartal IV 2021 tercatat naik hingga 124 persen (yoy) dari Rp 67 miliar menjadi Rp 150 miliar. Hal tersebut dikontribusikan oleh penggunaan aktif BSI mobile banking yang naik 196 persen menjadi 1,72 juta transaksi.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga