Pangsa Pasar Asuransi Syariah Masih Rendah di 5,3%, Ini Kata Wapres

Sejarah asuransi syariah nasional bermula sejak 1994.

Pangsa Pasar Asuransi Syariah Masih Rendah di 5,3%, Ini Kata Wapres
Mendag Muhammad Lutfi (kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat konferensi pers hasil JMFW di Jakarta, Selasa (29/3). (Dok.BPMI Wapres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menilai pangsa pasar industri asuransi syariah masih cukup rendah di angka 5,3 persen. Padahal, sektor tersebut merupakan salah satu bagian penting dalam pengembangan industri keuangan syariah. 

"Menurut OJK, pangsa pasar asuransi syariah baru mencapai 5,3 persen di akhir 2021, padahal pertumbuhan industri asuransi syariah sudah berjalan hampir 3 dekade," ujar Ma'ruf dalam peluncuran Prudential Syariah, Selasa (5/4). 

Sejarah asuransi syariah nasional bermula sejak 1994

Ma'ruf menjelaskan, industri asuransi syariah di Indonesia bermula sejak tahun 1994. Di mana sejarah asuransi syariah nasional dimulai sejak berdirinya  PT Asuransi Takaful Keluarga (Takaful Keluarga), yang bergerak di bidang asuransi jiwa syariah. 

Namun menurutnya, pertumbuhan industri tersebut belum cukup tinggi dibandingkan industri keuangan syariah lainnya. 

Wapres ingatkan asuransi terhadap pentingnya menjaga nilai syariah

Ma'ruf menilai, potensi asuransi syariah masih cukup tinggi. Ketertarikan masyarakat akan produk-produk jasa keuangan syariah ditunjukkan oleh konsumen terlepas dari agama dan keyakinan. Untuk itu sebagai faktor kunci, Ma'ruf mengingatkan untuk tetap menjaga nilai-nilai syariah dalam bisnis ini. 

“Terus jaga nilai-nilai syariah dalam menjalankan bisnis demi menjaga kepercayaan sekaligus meningkatkan keyakinan publik akan keunggulan produk-produk jasa keuangan syariah dibandingkan konvensional,” tegasnya.

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia tempati posisi 4 dunia

Wapres menyatakan, ekonomi dan keuangan syariah nasional secara luas sudah ada sejak lama. Bahkan, Ma'ruf menilai ekonomi syariah Indonesia berhasil melewati krisis pandemi Covid-19. Bahkan, saat ini ekonomi syariah RI masih menempati posisi 4 dunia. 

“Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia menduduki posisi ke 4 dunia. Dalam aset industri keuangan syariah terus meningkat hingga 2021 mencapai 17 persen,” pungkas Ma'ruf.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M