Tak Sekedar Rumah Ibadah, Potensi Ekonomi Masjid sentuh Rp500 triliun

Penetrasi bank syariah di Indonesia baru 6,5%

Tak Sekedar Rumah Ibadah, Potensi Ekonomi Masjid sentuh Rp500 triliun
Majid Jogokarian/ Shutter Stock Haryanta
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan, masjid dapat menjadi solusi inklusi serta jendela literasi keuangan Syariah. 

Firman bahkan menyebut,di Indonesia sendiri potensi ekonomi masjid mencapai Rp500 triliun per tahunnya, dimana terdapat lebih dari 800 ribu masjid yang tersebar di sepanjang Nusantara. 

“Dengan kolaborasi diharapkan potensi ekonomi masjid dapat semakin dikembangkan sehingga manfaatnya akan lebih terasa bagi umat dan bangsa," kata Firman dalam acara Pelatihan Manajemen Masjid, kolaborasi BSI dengan Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) di Jakarta, (12/12). 

Literasi keuangan syariah RI masih rendah

Firman menyatakan, literasi keuangan syariah di Indonesia masih sangat rendah di kisaran 9 persen. 

Angka literasi keuangan syariah di Indonesja masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan penduduk Muslim Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta. Adapun jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2 persen dari total populasi.  

Sementara itu, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan keseluruhan antara konvensional dan syariah mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen. Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.

Penetrasi bank syariah di Indonesia baru 6,5%

Dari data yang dimiliki BSI, saat ini rendahnya literasi & inklusi keuangan syariah tersebut juga berdampak pada rendahnya penetrasi perbankan Syariah yang berada di kisaran 6,5 persen setelah hadir hampir 3 dekade di Indonesia. 

Oleh karena itu, menurut Firman, banyak strategi yang akan ditempuh BSI untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Seperti berkolaborasi dengan masjid yang diposisikan BSI sebagai episentrum literasi islam. 

“Bank Syariah Indonesia dimandatkan oleh pemerintah untuk menjadi katalisator ekonomi Syariah nasional, mempunyai tanggung jawab yang besar untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya menegaskan.

BSI telah kelola dana masjid Rp540 miliar

Firman juga mengungkapkan, hingga September 2021, BSI telah mengelola dana masjid senilai lebih dari Rp540 miliar. 

Firman menambahkan, pengembangan kapasitas serta kapabilitas menajemen masjid menjadi penting untuk dapat meningkatkan pelayanan serta pemberdayaan fungsi masjid. Tidak hanya menjadikan kembali masjid sebagai pusat peradaban Nusantara, tetapi juga sebagai penggerak perekonomian negeri. 

Senada dengan Firman, Komisaris Independen BSI sekaligus Ketua Ekonomi Masjid PP DMI Arief Rosyid mengemukakan pandangannya. Dirinya mengungkapkan  berdasarkan riset Pew Research center, umat Islam akan menjadi umat beragama terbesar di dunia yang akan menjadi potensi tersendiri. 

"Dengan jumlah masjid dan mushola yang sangat banyak, tidak ada fasilitas publik di Indonesia yang jumlahnya sebanyak masjid, artinya perjuangan ekonomi untuk mensejahterakan umat, untuk memberdayakan umat harus kita mulai dari masjid,” pungkasnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity