Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
1DEAC810-5C59-4998-A576-D9C2167B11E5_1_105_c.jpeg
Diskusi Danamon dengan Media di Jakarta (29/9)/Dok Fortune IDN

Intinya sih...

  • Aset Danamon Syariah mencapai Rp20 triliun

  • Target spin-off dan pemisahan ditargetkan masih sesuai POJK No. 12 Tahun 2023

  • Danamon bidik kenaikan pembiayaan syariah 20% dengan fokus pada sektor UMKM

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Unit Usaha Syariah milik PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon Syariah) terus memacu kinerja aset untuk mengejar target pemisahan atau spin-off. Hingga semester I-2025, aset dari Danamon Syariah tercatat telah mencapai Rp20 triliun.

“Pokoknya kita tetap berupaya untuk mencapai threshold untuk spin-off. Jadi intinya kita saat ini sedang meningkatkan dari sisi aset supaya bisa masuk ke rencana spin-off,” kata Syariah Funding Business Head Danamon, Merci Santi Adriani, saat diskusi media di Jakarta, Senin (29/9).

Seperti diketahui, dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12 Tahun 2023 menyebutkan, jika total aset UUS perbankan lebih dari Rp50 triliun, maka wajib melakukan pemisahan dengan tahapan tertentu. OJK juga mengatur batas waktu penyampaian persetujuan pemisahan yakni paling lama 2 tahun setelah batas penyampaian laporan publikasi kuartalan.

Danamon bidik kenaikan pembiayaan syariah 20% di 2025

Danamon Syariah Travel Fair (DSTF) 2024. (Dok. Istimewa)

Merci menambahkan, saat ini pihaknya tengah menggencarkan bisnis pengelolaan dana haji untuk menggenjot Dana Pihak Ketiga (DPK). Sedangkan dari sisi pembiayaan, pihaknya fokus terhadap sektor UMKM.

Dengan kondisi tren bunga acuan yang terus menurun, dirinya tetap optimis dapat meningkatkan pertumbuhan pembiayaan hingga 20 persen di akhir tahun. “Secara persentase kami cukup agresif, pertumbuhan pembiayaan sekitar antara 15 persen sampai 20 persen. Ekspektasi kita sentimennya masih sangat baik,” kata Merci.

Sebelumnya, hingga semester I-2025 Danamon masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp1,6 triliun, naik 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk total penyaluran kredit dan track finance secara konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun, meningkat enam persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto menurun 40 basis poin menjadi 1,8 persen.

Editorial Team