Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-14 at 19.29.23.jpeg
Jemaah haji saat melaksanakan tawaf sunah usai puncak haji di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (13/6/2025). (Media Center Haji 2025/Rochmanudin)

Jakarta, FORTUNE - Badan Pengelola Investasi Danantara bersama Kementerian Haji dan Umrah tengah memfinalisasi lokasi pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi. Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, menuturkan keputusan final akan diambil usai kunjungan ke Jeddah dan Makkah dalam waktu dekat.

“Kami dan Danantara akan ke Jeddah, Mekah sekali lagi untuk memastikan kembali lokasi yang akan kita ambil. Karena bulan kemarin kita sudah melihat beberapa lokasi, calon lokasi dan Insya Allah besok kita akan putuskan mana yang akan kita ambil (untuk kampung haji),” ujar Irfan, mengutip YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/9).

Menurut Irfan, tahap awal pembangunan akan dimulai dengan satu hingga dua menara. Targetnya, fasilitas perdana itu bisa dimanfaatkan pada 2028. “Satu-dua tower diharapkan tahun 2028 bisa dipakai,” ujarnya.

Danantara menjadi pihak yang memimpin proses akuisisi lahan di Makkah untuk proyek ini. Rencana tersebut sebelumnya disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani, setelah bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada Rabu (30/7).

Rosan menjelaskan mekanisme pembelian tanah masih belum ditentukan apakah akan menggunakan dana pemerintah, Danantara, atau BUMN. “Karena ini bisa bersifat komersial juga, nanti ini bisa kita lihat kombinasinya. Tetapi kita, Danantara, yang akan me-lead ini,” ujar Rosan.

“Karena ini akan membangun juga daerahnya, komersial areanya. Dan paling penting bagaimana kita bisa menjaga para haji dan umrah kita ini bisa menjalankan ibadahnya dengan sangat-sangat baik,” imbuhnya.

Rosan menambahkan, pemerintah Arab Saudi telah menawarkan delapan kavling lahan dengan kondisi yang beragam, mulai dari dataran, area perbukitan, hingga wilayah yang masih dihuni penduduk lokal. Proses relokasi, menurutnya, akan menjadi tanggung jawab penuh pemerintah Saudi. Ukuran lahan yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari 25 hektar hingga lebih dari 80 hektar, dengan harga menyesuaikan luas masing-masing.

Pada pertengahan Agustus, Danantara meninjau sekitar 10 lahan dan tiga proyek besar di Makkah sebagai kandidat Kampung Haji. Fasilitas yang direncanakan mencakup penginapan, layanan jemaah, klinik, dan ruang manasik. Dalam kunjungan itu, Rosan juga berdiskusi dengan Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC), Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Investasi Arab Saudi, serta Badan Penyelenggara Haji RI. Selain ditujukan sebagai pusat akomodasi jemaah, Kampung Haji juga diharapkan menjadi penanda kehadiran Indonesia di Makkah, sekaligus simbol komitmen pemerintah untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan jemaah haji maupun umrah.

Editorial Team