Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi Layanan Bank Victoria Syariah/Dok Bank Victoria Syariah
Ilustrasi Layanan Bank Victoria Syariah/Dok Bank Victoria Syariah

Intinya sih...

  • BTN Syariah dan BVIS bergabung menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) setelah hasil merger.

  • Alex Sofjan Noor ditunjuk sebagai Direktur Utama BSN, sementara Bahrullah Akbar menjadi Komisaris Utama.

  • BTN telah mengakuisisi 100% saham BVIS dengan nilai mencapai Rp1,06 triliun pada Januari 2025, proyeksi aset hasil merger BSN diperkirakan mencapai Rp66-67 triliun.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Nixon LP Napitupulu mengungkapkan hasil merger antara BTN Syariah dan PT Bank Victoria Syariah (BVIS) akan mengubah nama perseroan menjadi Bank Syariah Nasional (BSN). Hal itu diungkap Nixon di sela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Kamis (21/8).

“Danantara Indonesia pernah komunikasi dengan Pak Presiden Prabowo, (nama baru) jadi Bank Syariah Nasional. Kita harapannya jadi bank nomor dua terbesar di RI,” ujar Nixon dilansir dari Antaranews.

Sebelumnya, BVIS juga telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada (20/8) dan menetapkan berbagai keputusan strategis, salah satunya pergantian nama perseroan. RUPSLB juga menyetujui perubahan susunan pengurus dengan menyetujui pengangkatan jajaran direksi dan komisaris yang baru di Bank Syariah Nasional.

Alex Sofjan Noor bakal jadi Dirut Bank Syariah Nasional

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) resmi mengakuisisi 100 persen saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS), anak usaha PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), melalui penandatanganan akta jual beli yang digelar di Menara BTN, Jakarta. (IDN Times/Triyan).

Nixon mengatakan, nama Alex Sofjan Noor akan menjadi Direktur Utama dari BSN. Sebelumnya, Alex Sofjan merupakan Project Director Tim Strategi Pengembangan Syariah (TSPS) BTN. "Kemudian yang ditunjuk jadi komisaris utamanya Pak Bahrullah Akbar, bekas BPK dulunya," kata Nixon.

Bahrullah sempat menduduki posisi Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) 2019-2021. Setelah itu Bahrullah naik menjadi Wakil Ketua BPK RI tahun 2017-2019. Bahrullah juga sempat menjadi Guru Besar Keuangan Publik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2011-2017.

Dalam industri keuangan, Bahrullah Akbar sebelumnya sempat menjabat sebagai Komisaris Utama Bank DKI pada 2022. Pria ini juga masih menjadi Ketua Umum Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Seluruh Indonesia FKDK BPDSI periode tahun 2023-2026.

Seperti diketahui sebelumnya, BTN telah resmi mengakuisisi 100 persen saham dari BVIS dengan nilai saham mencapai Rp1,06 triliun pada Januari 2025. Berdasarkan proyeksi yang dilakukan BTN, nilai aset hasil merger BNS nantinya dapat mencapai sekitar Rp66 triliun hingga Rp67 triliun. Sedangkan, pada 31 Desember 2024 saja aset BTN Syariah mencapai Rp61 triliun atau melonjak 11,6 persen (yoy).

Editorial Team