Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Sukuk Negara
Sukuk Negara

Jakarta, FORTUNE - Penerbitan sukuk berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) melonjak 46 persen secara tahunan menjadi US$13,5 miliar hingga akhir kuartal ketiga 2025, menurut laporan terbaru Fitch Ratings. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mendominasi dengan menyumbang sekitar 68 persen dari total penerbitan global.

Lembaga pemeringkat itu mencatat bahwa negara-negara di kawasan Teluk (GCC) secara keseluruhan menguasai lebih dari separuh total sukuk ESG yang beredar sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Di luar kawasan tersebut, Malaysia, Indonesia, dan Pakistan juga tercatat aktif menerbitkan sukuk hijau.

“Tahun ini telah mencatatkan rekor tertinggi untuk penerbitan sukuk ESG tahunan, dengan prospek yang masih kuat ke depan. Kuartal III 2025 menjadi periode dengan penerbitan tertinggi, sebagian besar berasal dari sektor nonpemerintah,” kata Fitch dalam laporannya, dikutip dari Zawya.

Penerbitan sukuk subordinasi ESG turut mencatat peningkatan signifikan, seluruhnya berasal dari penerbit asal Arab Saudi, dengan total mendekati US$5 miliar hingga akhir kuartal ketiga. “Ini menjadikan 2025 sebagai tahun paling aktif untuk segmen tersebut,” tambah Fitch.

Fitch juga menyoroti bahwa sukuk ESG kini mencakup lebih dari 40 persen dari total penerbitan utang ESG di pasar negara berkembang berdenominasi dolar AS (tidak termasuk Tiongkok) selama Januari–September 2025. Angka itu melonjak dibandingkan 18 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kami memperkirakan penerbitan sukuk ESG akan mempertahankan momentum kuat hingga 2026, didorong oleh permintaan tinggi, dukungan regulasi, dan mandat keberlanjutan,” ujar Bashar Al Natoor, Global Head of Islamic Finance Fitch Ratings.

“Risiko seperti volatilitas harga minyak, greenwashing, dan perubahan persyaratan syariah masih ada, tetapi fundamentalnya tetap solid. Sukuk ESG kini mencakup sekitar 40 persen dari total utang ESG yang beredar di negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)," katanya, menambahkan.

Secara keseluruhan, penerbitan global pada kuartal ketiga mencapai lebih dari US$6,5 miliar, ini menjadi periode tertinggi sepanjang sejarah. Sebagian besar, lebih dari 75 persen, diterbitkan dalam denominasi dolar AS.

Dari sisi pelaku, perusahaan dan lembaga keuangan masing-masing menyumbang lebih dari 40 persen dari total penerbitan, sedangkan kontribusi pemerintah hanya sekitar 13 persen hingga akhir kuartal ketiga.

Nilai total sukuk ESG yang beredar di seluruh dunia meningkat 23 persen dibandingkan tahun lalu, dan naik sekitar 13 persen secara kuartalan pada kuartal ketiga 2025, menjadi lebih dari US$55 miliar dalam berbagai mata uang.

Editorial Team