SHARIA

Ma'ruf Amin Optimis Belanja Muslim Global Tumbuh 9,1% di 2022

Wapres dorong instrumen zakat dan wakaf.

Ma'ruf Amin Optimis Belanja Muslim Global Tumbuh 9,1% di 2022Wapres Ma'ruf Amin pada Acara Silaturahmu IAEI
10 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin berharap ekonomi syariah bisa menjadi solusi bagi pemulihan ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan. Bukan tanpa alasan, harapan Ma'ruf Amin tersebut juga dilatarbelakangi fakta bahwa sektor ekonomi dan keuangan syariah global terus mengalami pertumbuhan positif. 

"Pada 2021 umat muslim mengeluarkan US$2 triliun untuk sektor makanan, farmasi, dan gaya hidup lain berprinsip syariah," kata Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Kerja Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), di Jakarta, Jumat (10/6). 

Adapun nilai tersebut, sambung Wapres, telah tumbuh 8,9 persen dari tahun sebelumnya. Bahkan Wapres optimis pada 2022 pengeluaran muslim global diperkirakan tumbuh sebesar 9,1 persen. 

"Potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia juga sangat baik. Per Desember 2021 total aset keuangan syariah Indonesia tidak termasuk saham syariah mencapai Rp2.050 triliun. Hal ini tentunya menjadi modal yang sangat baik dalam hal penguatan maupun ketahanan ekonomi dan keuangan Indonesia," papar Ma'ruf Amin. 

Wapres dorong instrumen zakat dan wakaf

Ma'ruf menilai, Indonesia mempunyai 2 instrumen keuangan sosial syariah yang sangat besar potensinya yaitu zakat dan wakaf. Oleh karena itu, Wapres mendorong inovasi atas 2 instrument tersebut agar lebih memberikan dampak yang positif kepada masyarakat. 

Ma'ruf menjelaskan, wakaf dapat menunjang pembangunan infrastruktur seperti solar panel, kincir angin untuk energi hingga pendirian rumah sakit dan sekolah. Sementara itu, zakat juga dapat digunakan untuk membiayai operasional pendidikan dan kesehatan. 

"Tentunya harus mengikuti aturan aturan syar’i yang ada. Apabila ini berhasil maka ketimpangan ekonomi dan sosial antar daerah dapat secara nyata diturunkan," kata Ma'ruf.

Dorong peran IAEI dalam pengembangan universitas

Dirinya juga mendorong peran IAEI untuk membantu pengembangan kurikulum universitas hingga industri agar lulusan kampus sesuai dengan dibutuhkan oleh industri. Tak hanya itu, Wapres juga berharap IAEI dapat mengurangi gap antara universitas dan industri.

"Perlu sekali penyelarasan kurikulum yang ada saat ini dengan dibantu otoritas yang ada di pemerintahan," ungkap Ma'ruf. 

Selain berbicara terkait kurikulum, Ma'ruf menyebut kolaborasi antara universitas juga bisa diarahkan untuk menghasilkan skripsi, thesis dan disertasi ekonomi syariah yang berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi.  "Peran IAEI penting untuk mengkoordinasi entitas terkait untuk penciptaan hal tersebut," pungkas Ma'ruf Amin.

Related Topics