Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
bekerja di Accenture Southeast Asia (accenture.com/about)
bekerja di Accenture Southeast Asia (accenture.com/about)

Intinya sih...

  • Penerapan AI di bank dapat meningkatkan pendapatan hingga 6%.

  • Bank yang memperluas penggunaan AI bisa tingkatkan produktivitas hingga 30%.

  • Accenture juga mengidentifikasi lima proses perbankan yang menjadi sasaran investasi jangka panjang dalam bank-bank APAC.

Jakarta, FORTUNE – Riset terbaru dari Accenture memperkirakan penerapan Artificial Intelligence (AI) di perbankan Asia Pasifik dapat meningkatkan pendapatan hingga 600 basis points (bps) atau 6 persen. Tak hanya itu riset yang berjudul The Front Runner's Guide to Scaling AI ini juga mengungkapkan potensi kenaikan  laba atas ekuitas sebesar 300 bps atau selama periode tiga tahun.

“Di Asia Tenggara, kami mengamati momentum yang sama, dengan bank-bank bergerak melampaui eksperimen untuk menanamkan AI ke dalam strategi bisnis inti—membuka nilai melalui pengalaman dan penawaran yang sangat personal, kecerdasan risiko waktu nyata, operasi otonom, dan kelincahan bisnis yang ditingkatkan,” kata Paul Ng, Financial Services Lead, APAC, Accenture melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (11/7).

Penerapan AI di bank bisa tingkatkan produktivitas 30%

Kantor Accenture Delivery Centre di Menara Suara Merdeka Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ia menyatakan, riset ini menunjukkan bahwa bank yang berinvestasi untuk meningkatkan penggunaan AI sebagai bagian dari taruhan strategis, serta berinvestasi dalam fondasi data, meningkatkan kapasitas talenta, dan AI yang bertanggung jawab, kemungkinan besar akan mewujudkan pertumbuhan optimal dan peningkatan produktivitas. 

Accenture juga memperkirakan bahwa bank yang secara efektif meningkatkan skala AI generatif dapat menyaksikan peningkatan produktivitas hingga 30 persen. Namun demikian, dalam laporan dari Accenture juga menunjukkan bahwa saat ini hanya 10 persen bank di Asia Pasifik yang memiliki hal yang diperlukan untuk mewujudkan nilai ini.

“Agar tetap unggul, bank-bank di kawasan ini harus memperlakukan AI sebagai pendorong pertumbuhan strategis, bukan sekadar alat untuk efisiensi. Ini berarti mengubah inti digital mereka menjadi inti digital yang bersifat agentik, sekaligus berinvestasi pada bakat yang siap menggunakan AI dan meningkatkan skala AI yang bertanggung jawab di seluruh perusahaan,” katanya.

Ini 5 proses bisnis bank yang bisa diterapkan AI

Bank Digital (Dok. Freepik)

Selain itu, masih dalam penelitian yang sama, lima proses perbankan yang menjadi sasaran investasi jangka panjang dalam bank-bank APAC meliputi pengelolaan risiko penipuan; kartu dan pembayaran; manajemen & konsultasi investasi; mengenalan pelanggan; dan pemrosesan dan pemenuhan aplikasi.

Lima proses perbankan lainnya yang diidentifikasi sebagai investasi strategis AI meliputi penilaian kredit; IT engineering; lead origination, dan kualifikasi prospek; manajemen dokumen dan pengetahuan, serta manajemen konten digital.

Editorial Team