OJK Dorong Perbankan Perkuat Kredit ke Industri Tekstil

- OJK mendorong perbankan untuk memperkuat penyaluran kredit ke sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) serta Kulit dan Alas Kaki.
- Industri TPT menyerap 3,87 juta tenaga kerja atau 20,51% terhadap total serapan tenaga kerja sektor manufaktur. Ekspor TPT mencapai USD 1,02 miliar per Februari 2025.
- Pertumbuhan industri TPT masih positif dengan pembiayaan kredit perbankan kepada industry pengolahan TPT mencapai Rp103,54 miliar per Februari 2025.
Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong sektor perbankan memperkuat penyaluran kredit ke sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), termasuk Kulit dan Alas Kaki.
Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto sebelumnya yang meminta perbankan, khususnya bank-bank himbara agar memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan industri tekstil nasional.
Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KE PBKN) OJK mengatakan bahwa sektor TPT dan alas kaki merupakan salah satu penopang ekonomi nasional karena paling banyak menyerap tenaga kerja.
Industri TPT menyerap 3,87 juta tenaga kerja atau 20,51 persen terhadap total serapan tenaga kerja sektor manufaktur. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor TPT mencapai USD 1,02 miliar per Februari 2025 atau naik 1,41 persen secara bulanan. Maka dari itu, trade policy, industrial policy dan investment policy berperan penting mengatasi disrupsi industri TPT.
Dalam menghadapi kondisi dinamika dan tantangan perekonomian nasional maupun global, seperti tingginya biaya produksi dan maraknya impor tekstil ilegal, OJK menilai perlunya sinergi yang lebih kuat antara industri dan sektor keuangan.
"Dukungan stakeholders termasuk sinergi dengan perbankan akan mendukung pengembangan industri TPT yang merupakan salah satu penopang dalam pertumbuhan ekonomi nasional, dengan tetap mengedepankan manajemen risiko yang baik dan terukur serta prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit," kata melalui jawaban tertulis yang diterima, Senin (28/4).
Optimisme Akan Pertumbuhan Kinerja
OJK menilai industri ini masih punya pertumbuhan. Per Februari 2025, pembiayaan kredit perbankan kepada industry pengolahan TPT mencapai Rp103,54 miliar, tumbuh 0,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebebelumnya.
Secara terperinci, kredit pengolahan kulit dan alas kaki masih mencatatkan pertumbuhan yang tinggi dengan masing-masing 14,14 persen dan 3,54 persen secara tahunan.
Industri perbankan telah melakukan mitigasi risiko untuk mengantisipasi penurunan kualitas kredit di sektor tekstil dengan membentuk CKPN atas kredit bermasalah di sektor tekstil dengan cakupan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 80 persen sampai dengan 90 persen untuk total kredit bermasalah.
Secara umum, perkembangan industri TPT di Indonesia masih cukup menjanjikan dilihat dari meningkatnya realisasi investasi di sektor TPT menjadi Rp39,21 triliun pada 2024 atau naik 31,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp29,92 triliun.
Pada kuartal I-2025 pun, sebanyak 4 perusahaan di sektor Tekstil dan Pakaian Jadi telah mengantongi Surat Keterangan Usaha (SKU) dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp304,43 miliar.