Apa Itu Biometrik, Jenis dan Keunggulannya

Biometrik lebih aman karena berbasis ciri fisik yang unik.

Apa Itu Biometrik, Jenis dan Keunggulannya
Ilustrasi keamanan biometrik. (Pixabay)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perkembangan sektor digital yang begitu pesat, juga diikuti oleh berbagai upaya pengamanan yang semakin canggih. Upaya ini untuk mencegah kejahatan siber berbasis digital dan teknologi yang semakin marak terjadi.

Selain pengamanan dengan password maupun kode OTP (One Time Password), ternyata kini ada teknologi pengamanan digital berbasis biometrik. Apa itu biometrik?

Menukil dari biometrik.org, Senin (5/9), Biometrik dapat didefinisikan sebagai cara paling praktis untuk mengidentifikasi dan mengotentikasi individu manusia dengan cara yang andal dan cepat melalui karakteristik biologis yang unik.

Beberapa sumber data biometrik yang biasanya digunakan untuk memverifikasi identitas seseorang, antara lain foto wajah, rekaman suara, sidik jari, sampai retina mata. Data yang sudah tersimpan, nantinya akan dibandingkan dengan database lain yang tersimpan, dan karena keunikannya, dipastikan tidak ada data yang bisa sama antara satu individu dengan lainnya.

Penggunaan teknologi biometrik ini sangat penting untuk mencegah terjadinya penipuan dokumen, pencurian identitas, kejahatan dunia maya, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis sistem biometrik

Ilustrasi visi komputer. (Pixabay/TheDigitalArtist)

Biometric Security Device menyebutkan sejumlah jenis sistem teknologi biometrik yang selama ini sudah digunakan di berbagai sistem pendataan global, untuk menjamin keamanan dan mencegah pemalsuan data-data yang tersimpan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  1. Pemindai Retina
    Retina adalah salah satu bagian mata manusia yang memiliki keunikan yang tak akan sama antar individu. Dengan menggunakan teknologi pemindai retina, diharapkan keamanan akses pun akan terjaga dan tidak dapat ditembus secara ilegal.
  2. Pemindai Iris
    Tak berbeda banyak dengan retina, teknologi pemindai iris pun memiliki proses dan tujuan yang sama. Bedanya, pola unik mata seseorang dibaca melalui bagian iris, sehingga butuh alat yang lebih rumit dan relatif lebih mahal daripada pemindai retina.
  3. Pemindai Sidik jari
    Teknologi ini adalah salah satu yang banyak ditemui dalam berbagai proses pendataan di tanah air, misalnya pembuatan KTP atau SIM. Sama seperti sistem cap jari yang sudah berlaku lebih dulu, pemindai sidik jari digunakan untuk mengidentifikasi indentitas seseorang dari sidi jarinya, yang dipastikan tak akan pernah sama. Namun, pemindai sidik jari tercetak secara tiga dimensi sebelum akhirnya tersimpan dan terdatasecara digital.
  4. Face Biometric
    Struktur wajah adalah pola unik manusia yang berbeda antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, teknologi face biometric dianggap tepat dan efektif untuk menjaga keamanan data atau informasi. Biasanya, teknologi ini dilakukan dengan memindai setiap struktur wajah (alis, hidung, mulut, dan mata).
  5. Voice Recognition
    Salah satu yang terkini adalah pola pengamanan dengan menggunakan basis suara atau voice recognition. Sistem teknologi ini berguna  untuk mengidentifikasi rekaman suara pertama saat melakukan proses autentikasi. Ini cukup membantu dalam proses identifikasi agar terhindar dari penipuan.

Keunggulan sistem biometrik

Ilustrasi ekonomi digital. (Pixabay/Geralt)

Berikut ini adalah berbagai manfaat yang menjadikan teknologi biometrik lebih unggul dibandingkan metode pengamanan lain yang lebih konvensional:

  1. Memverifikasi data yang masif, dalam waktu yang cukup singkat.
  2. Dapat mengenali identitas seseorang dengan tepat, akurat, dan konsisten. Hal ini mengurangi risiko pemalsuan atau masalah kemiripan data.
  3. Jadi sistem verifikasi data yang sangat efisien, karena tidak butuh proses panjang yang meibatkan banyak pihak.
  4. Basis data biometrik adalah ciri-ciri fisik yang unik, sehingga tidak perlu membawa alat verifikasi semacam kartu atau perangkat lain.
  5. Menghindari pencurian kata sandi atau risiko lupa sandi. Pada sistem biometrik, kunci verifikasi adalah ciri fisik yang selalu melekat pada tubuh seseroang.
  6. Kesulitan akses karena rumitnya teknologi juga bisa dihindari, karena verifikasi mudah untuk ditunjukkan tanpa intervensi atau petunjuk pihak lain.
  7. Aspek akuntabilitas sistem keamanan terjaga, aman, terpercaya, dan lebih presisi.
  8. Menghindari kerusakan alat verifikasi yang berupa benda, seperti kartu. Dengan biometrik, verifikasi dilakukan dengan data fisik, sepertu retina, sidik jari, sampai getaran suara.
  9. Privasi dan keamanan sistem data tunggal lebih terjaga, mengingat sistem ini hanya dapat diakses oleh satu orang dengan ciri fisik tertentu yang terdata secara biometrik.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal