Facebook Uji Coba Panggilan Suara dan Video

Padahal fitur ini sudah tersedia di aplikasi Messenger.

Facebook Uji Coba Panggilan Suara dan Video
Ilustrasi Facebook. (ShutterStock/AlexandraPopova)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Facebook baru saja menguji coba panggilan suara dan video dalam aplikasi utamanya. Padahal, layanan ini sebelumnya terakomodir dalam aplikasi Messenger yang sudah terpisah dari aplikasi utama Facebook sejak 2011.

Uji coba ini bukan yang pertama kali

Menukil Reuters, Selasa (24/8), Facebook ingin mempermudah panggilan tanpa membuka aplikasi Messenger yang berdiri sendiri. Pada September 2020, Facebook juga mencoba menyatukan sistem pesan yang terangkai di aplikasinya, seperti Instagram dan Messenger. Bahkan, rencananya, WhatsApp juga digabung.

Langkah ini memungkinkan pengguna dari setiap layanan untuk menemukan, mengirim pesan, dan menahan panggilan video dengan kontak yang dimiliki tanpa perlu mengunduh kedua aplikasi.

Namun demikian, juru bicara Facebook mengatakan kepada Reuters bahwa terkait fasilitas perpesanan, audio, dan panggilan video berfitur lengkap, pengguna harus terus menggunakan Messenger.

Uji coba terhadap beberapa pengguna Facebook

Panggilan suara dan video adalah dua dari beberapa fitur Messenger yang telah diperkenalkan Facebook dalam produk lain, seperti kamera video Portal dan headset virtual Oculus. Belum ada kejelasan tentang rencana penambahan. Namun, Direktur Manajemen Produk Messenger mengatakan, “Anda akan mulai melihat lebih banyak secara bertahap.”

Sementara itu, The Verge menerima konfirmasi juru bicara Facebook tentang pengujian panggilan suara dan video di “beberapa negara, termasuk Amerika Serikat”. Tetapi, Facebook tidak memberitahukan berapa banyak pengguna yang akan melihat uji coba fitur ini.

Melihat dari sudut pandang lain

Mengaktifkan panggilan suara dan video ke aplikasi Facebook sama dengan mematikan aplikasi Messenger. Namun, hal itu menjadikan Facebook sebagai aplikasi yang beroperasi pada latar belakang. 

Penyatuan fungsi Messenger ke aplikasi utama Facebook juga dapat dipandang sebagai risiko yang perlu kritik. Langkah ini tak ubahnya seperti menyatukan Messenger dan pesan langsung Instagram. Sudah tentu, kondisi ini akan membuat perusahaan raksasa seperti Facebook semakin sulit tersaingi.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Bisnis Otomotif dan Alat Berat Lesu, Laba Bersih Astra Turun 14,3%