Ekspansi Pasar Virtual, Nike Akusisi Kreator Sepatu Digital

RTFKT juga memproduksi sepatu, namun dalam bentuk virtual.

Ekspansi Pasar Virtual, Nike Akusisi Kreator Sepatu Digital
Ilustrasi merek sepatu Nike. (Pixabay/Geralt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan sepatu global, Nike Inc. mengakuisisi RTFKT Studios–produsen sepatu kets (sneakers) dalam bentuk digital. Langkah ini merupakan bagian dari upaya  mewujudkan visi para pendiri perusahaan dalam membuat produk sepatu virtual dengan menerapkan berbagai teknologi seperti games, Non-Fungible Token (NFT), otentikasi blockchain, maupun augmented reality.

Menukil The Verge (14/12), Nike mengumumkan kesepakatan–tanpa menyebutkan besaran angka–dan menempatkan logo petir RTFKT di samping sejumlah ikon jenama lain, seperti swoosh (NIKE), orang melompat (AND1), serta logo Converse. RTFKT memang baru berdiri pada 2020, namun dalam dunia digital, namanya sudah bisa disandingkan dengan sejumlah merek yang punya sejarah puluhan tahun.

Nike tak menyerah pada kemajuan digital yang terus melaju pesat. Guna mengimbangi disrupsi digital yang terjadi, Nike telah berinvestasi dalam Web3 dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, pada September, Nike membangun Nikeland dan ruang pameran virtual di dalam Roblox–sebuah permainan yang menampilkan semesta virtual.

Tentang RTFKT Studios

Seperti diketahui, RTFKT Studios adalah kreator sneakers digital yang populer di Web3, terutama pada saat NFT mulai banyak dibicarakan di awal 2021. Pihak Nike menyebutkan RTFKT Studios, sebagai “merek terkemuka yang memanfaatkan inovasi mutakhir untuk menghadirkan koleksi generasi masa depan dengan menggabungkan budaya dan permainan.”

Pada bulan Februari, RTFKT pun sempat berkolaborasi dengan seniman muda FEWOCiOUS untuk menjual sneakers asli yang dipasangkan dengan sepatu virtual. Kolaborasi tersebut berhasi menjual 600 pasang hanya dalam enam menit dan menghasilkan lebih dari US$3,1 juta.

Baru-baru ini, RTFKT kembali berkolaborasi dalam Clone X NFT bersama seniman Jepang, Takashi Murakami. Kolaborasi ini menawarkan sejumlah avatar 3D untuk digunakan dalam metaverse yang dapat dipadukan dengan berbagai koleksi.

Pembelian produk sepatu virtual

RTFKT dengan segera mengajak para pengunjung website resminya untuk menghubungkan dompet Metamask mereka. Hal ini merupakan salah satu cara bagi para pemilik NFT dalam memverifikasi pembelian mereka.

Nantinya, para pemilik sneakers virtual, dapat menggunakan produk yang mereka beli di semesta virtual, entah games, metaverse, atau ruang realitas virtual lainnya. Sistem blockchain kemudian akan menampilkan item-item mana saja yang sudah terbeli dan hak penggunaannya kita miliki.

Ekspansi penjualan ke pasar virtual

Sementara itu, John Donahoe, CEO Nike, menyampaikan bahwa inovasi dalam rupa transformasi digital ini adalah perluasan jejak dan kemampuan digital Nike. "Ini memungkinkan kami untuk melayani atlet dan para kreator di persimpangan antara olahraga, kreativitas, permainan, dan budaya,” ucapnya dalam sebuah keterangan (14/12).

Selain itu, menurut Donahoe, akuisisi RTFKT merupakan investasi yang bertujuan untuk mengembangkan komunitas inovatif dan kreatif yang sudah dibentuk RTFKT. Keputusan strategis ini seolah menunjukkan bahwa tren fesyen virtual akan semakin berkembang pada 2022.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M