Urgensi Digitalisasi dan Inovasi di Sektor Kesehatan di Indonesia

Pandemi Covid-19 mendorong industri teknologi kesehatan.

Urgensi Digitalisasi dan Inovasi di Sektor Kesehatan di Indonesia
APL Digital Summit 2022/Dok. Fortune Indonesia/Desy Y
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Chief Digital Transformation Office Kemenkes RI Setiaji,  mengatakan digitalisasi di sektor kesehatan perlu melibatkan lintas sektor untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Hal itu ia sampaikan dalam diskusi pada acara APL Digital Summit 2022 yang digelar oleh PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL), salah satu anggota Zuellig Pharma, Selasa (23/8).

“Digitalisasi dalam layanan kesehatan adalah inisiatif yang dipimpin oleh pemerintah. Mengingat kompleksitas sektor kesehatan, kolaborasi lintas, dan wadah berdiskusi sangat krusial untuk memastikan akses dan distribusi yang sama terhadap fasilitas kesehatan bagi masyarakat,” ujar Setiaji mewakili Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Pada akhir tahun 2021, Kementerian Kesehatan RI merilis Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024 yang memetakan jalur-jalur digitalisasi layanan perawatan kesehatan di Indonesia. Tujuannya untuk menyederhanakan dan mempermudah akses layanan kesehatan bagi masyarakat umum tanpa mengurangi kualitas dan efisiensi layanan kesehatan. Setiaji juga mengapresiasi PT Anugerah Pharmindo Lestari yang memiliki inisiatif untuk menghubungkan seluruh pemangku kepentingan dan mendukung misi pemerintah dalam transformasi kesehatan digital.

“Keterhubungan antarpemain kunci dalam industri kesehatan di negara yang luas dan penuh dengan keberagaman seperti Indonesia kemudian menjadi suatu keharusan untuk memastikan keberhasilan transformasi digital dalam layanan kesehatan,” ujar Setiaji.

Pandemi mendorong industri teknologi kesehatan

APL Digital Summit 2022

Dalam diskusi bertajuk “The Future Starts Now with Us” turut mengulas tren rumah sakit digital, berkembangnya peran AI dan machine learning, serta peran teknologi yang mulai memasuki sektor kesehatan.

Managing Director Boston Consulting Group (BCG) Sumit Sharma menjelaskan, pandemi Covid-19 telah mendorong industri teknologi kesehatan lokal secara signifikan. Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, ia melihat pertumbuhan luar biasa dalam penggunaan teknologi kesehatan, dengan 57 persen warga Indonesia menggunakan aplikasi kesehatan.

“Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar ketiga dalam hal penggunaan aplikasi kesehatan. Tren-tren yang terus berubah dalam industri kesehatan digital kini menjadi lebih jelas. Digitalisasi yang kita lihat dari sisi konsumen melalui aplikasi yang berorientasi pasien hanyalah puncak gunung es,” katanya.

Pemanfaatan berbagai alat seperti AI dan Cloud dapat mendorong otomatisasi serta workflow yang dapat diandalkan dan dioperasikan, sehingga bisa membawa manfaat bagi secara keseluruhan. Namun, hal terpenting adalah terus melakukan diskusi lintas sektor dan kolaborasi antarpemain kunci di sektor kesehatan Indonesia untuk meningkatkan kapabilitas perawatan kesehatan nasional dan mempercepat akses bagi publik melalui digitalisasi di seluruh layanan kesehatan.

Digitalisasi perusahaan farmasi dan rumah sakit

APL Digital Summit 2022

Selain itu, perusahaan farmasi dan rumah sakit juga mendigitalisasi operasi mereka di seluruh rantai nilai atau value chain agar mengimbangi kecepatan inovasi teknologi dan peningkatan harapan pasien akan layanan kesehatan yang lancar dan sederhana.

Hal ini tidak hanya menjadikan transformasi digital sesuatu yang opsional, tetapi juga menjadi kebutuhan untuk meningkatkan ketahanan layanan perawatan kesehatan. Pendekatan digital pada sektor kesehatan dapat diterapkan untuk mengatasi produk obat palsu dengan solusi data terintegrasi.

Hari ini, kami melihat lebih banyak teknologi baru yang dapat mengoptimalkan proses dari pabrik ke pasien, seperti solusi blockchain eZTracker yang membantu otentikasi produk dan pengoptimalan rantai pasokan atau supply chain.

Presiden Direktur APL Christophe Piganiol, mengatakan pihaknya berupaya mengeksplorasi lebih banyak metode untuk menemukan cara terbaik dalam memanfaatkan teknologi, yaitu untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

“Kami meningkatkan kemampuan digital, memanfaatkan standar teknologi terbaru, menghemat waktu, dan meningkatkan akurasi dan efisiensi, seiringan dengan menggabungkannya beragam teknologi guna menjawab kebutuhan sektor perawatan kesehatan,” ucap Piganol.

Dari pembentukan ekosistem digital di rumah sakit, CEO Siloam Group Caroline Riady menjelaskan perlunya  sinergi dan upaya ekstra. Meskipun awalnya sulit, tapi potensinya besar. Menurutnya, masyarakat kini masuk ke ke era low touch, high technology dan perlu beradaptasi. Meskipun membutuhkan waktu, tapi bisa dilakukan jika pasien, dokter, dan tenaga kesehatan sama-sama beradaptasi. 

“Seperti ada training juga di Siloam, misalnya saat migrasi sistem ada standarnya. Sebelum migrasi, enam bulan sebelumnya ada training hingga mereka bisa beradaptasi, setelah go live tetap ada pendampingan juga untuk para nakes,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity