Arti Proof of Work, Cara Kerja, dan Perbedaannya dari Proof of Stake

Mekanisme untuk mengonfirmasi transaksi.

Arti Proof of Work, Cara Kerja, dan Perbedaannya dari Proof of Stake
Pixabay/TamimTaban
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Proof of Work atau PoW adalah sebuah sistem yang memiliki tujuan utama untuk mencegah adanya serangan siber. Misalnya, seperti mengirim email berbahaya, spam, atau seperti serangan distributed denial of service (DDoS).

Serangan siber sendiri dapat menghabiskan sumber daya sistem komputer hanya dengan mengirimkan beberapa permintaan palsu. Ulasan ini akan membahas lebih lengkap mengenai apa itu Proof of Work (PoW) beserta cara kerja dan kegunaan pada aset kripto.

Pengertian Proof of Work

Proof of Work adalah bentuk penambahan blok transaksi baru ke blockchain cryptocurrency. Pekerjaannya adalah menghasilkan hash (string panjang karakter) yang cocok dengan hash target untuk blok saat ini. Penambang kripto yang melakukannya memenangkan hak untuk menambahkan blok tersebut ke blockchain dan menerima hadiah.

Metode ini diterapkan agar nantinya tidak ada pengguna yang dapat memalsukan penggunaan asetnya. Misalnya dengan cara menghabiskan aset yang sama lebih dari satu kali. Beberapa fungsi serta kegunaan Proof of Work pada cryptocurrency sejatinya berbeda-beda bergantung pada tujuan dan kegunaannya. 

Cara kerja Proof of Work

Model Proof of Work adalah mekanisme yang digunakan untuk mengkonfirmasi dan mencatat transaksi cryptocurrency.

Setiap cryptocurrency memiliki blockchain, yang merupakan buku besar publik yang terdiri dari blok-blok transaksi. Dengan Proof of Work, setiap blok transaksi memiliki hash tertentu. Agar blok dapat dikonfirmasi, penambang kripto harus menghasilkan hash target yang kurang dari atau sama dengan blok tersebut.

Untuk mencapainya, penambang menggunakan perangkat penambangan yang dengan cepat menghasilkan perhitungan. Tujuannya adalah untuk menjadi penambang pertama dengan hash target karena penambang itu adalah orang yang dapat memperbarui blockchain dan menerima hadiah kripto.

Alasan PoW dalam cryptocurrency berfungsi dengan baik adalah karena menemukan hash target itu sulit tetapi memverifikasinya tidak. Prosesnya cukup sulit untuk mencegah manipulasi catatan transaksi. Pada saat yang sama, setelah hash target ditemukan, mudah bagi penambang lain untuk memeriksanya.

Perbedaan Proof of Stake dan Proof of Work

Di samping Proof of Work, dikenal pula istilah Proof of Stake (PoS). Proof of Stake merupakan algoritme konsensus yang telah dikembangkan mulai 2011. Hal ini sengaja disiapkan untuk menggantikan algoritme Proof of Work lantaran menawarkan konsep jauh lebih efisien.

Proof of Stake menerapkan mekanisme blok baru yang divalidasi berdasarkan jumlah koin yang dimiliki pengguna.

Proof of Stake dan Proof of Work adalah dua hal yangmemiliki perbedaan. Proof of Work biasa digunakan untuk menentukan bagaimana blockchain dapat mencapai konsensus. 

Proof of Work juga berperan dalam memastikan transaksi bisa valid atau tidak apabila ada pihak yang mencoba melakukan hal buruk.

Kriptografi menggunakan persamaan matematika yang cukup rumit. Ia hanya bisa diselesaikan oleh komputer canggih canggih. Tidak ada persamaan yang sama. Setelah selesai, jaringan akan tahu bahwa transaksi tersebut asli.

PoW cukup luar biasa, tapi masih memiliki kekurangan. Di antaranya, membutuhkan daya listrik besar dan terbatas pada jumlah transaksi yang diproses secara bersamaan.

Sedangkan Proof of Stake tidak memiliki kendala tersebut. Peercoin adalah proyek pertama yang menerapkan model ini. Hasilnya, diperoleh beberapa manfaat seperti sistem penambangan lebih setara, transaksi lebih terukur, serta ketergantungan dengan listrik yang semakin berkurang.

Ethereum kini juga tengah beralih dari Proof of Work menuju Proof of Stake.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen