Bukan Friendster, Ini Media Sosial Pertama di Dunia!

Media sosial apakah yang pertama kali Anda gunakan?

Bukan Friendster, Ini Media Sosial Pertama di Dunia!
Ilustrasi media sosial (Unsplash/@ademay)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Apakah Anda tahu apa Media Sosial pertama di dunia? Media sosial kini seolah sulit untuk dipisahkan dengan aktivitas manusia pada era teknologi seperti sekarang ini. 

Sebab, dengan media sosial, pengguna bisa bertemu dengan orang baru dari seluruh dunia dengan mudah, serta bisa mendapatkan banyak suguhan konten-konten menarik di dalamnya.

Facebook, Instagram, TikTok, dan X (sebelumnya Twitter) adalah beberapa contoh media sosial yang sangat populer hingga saat ini.

Beberapa tahun sebelumnya, ada pula media sosial bernama Friendster yang juga sangat populer, tepat sebelum meningkatnya popularitas Facebook dan teman-temannya.

Untuk diketahui, Friendster adalah platform media sosial yang dikembangkan pada tahun 2022, dan tidak sedikit yang meyakininya sebagai media sosial pertama di dunia.

Faktanya, Friendster bukanlah yang pertama. Ada satu media sosial yang muncul lebih dulu ketimbang Friendster, bahkan sebelum tahun 2000-an. Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Mengenal Six Degrees, sesepuh media sosial sebelum Friendster!

Situs resmi Six Degrees (sixdegrees.com)

Six Degrees adalah situs media sosial pertama di dunia yang mulai aktif pada tahun 1997, lima tahun lebih awal dibandingkan Friendster.

Banyak yang menganggap bahwa Six Degrees adalah pelopor jejaring sosial yang memainkan peran penting dalam perkembangan internet dan cara orang berkomunikasi.

Penamaan Six Degrees terinspirasi dari teori "six degrees of separation", sebuah gagasan bahwa semua orang di planet ini hanya dipisahkan oleh enam koneksi sosial atau kurang. Singkatnya, Anda dapat terhubung dengan siapa pun di dunia melalui rantai kenalan "teman dari teman" dengan maksimal enam langkah. Teori ini juga dikenal sebagai "aturan enam jabat tangan".

Platform jejaring sosial yang dikembangkan oleh Andrew Weinreich di New York ini memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, terhubung dengan teman, mencari teman baru, berbagi informasi, dan bergabung dengan grup. 

Six Degrees menjadi sensasi pada masanya, dengan lebih dari 3,5 juta pengguna pada tahun 1999. Platform ini juga menjadi inspirasi bagi banyak media sosial modern seperti Facebook, Twitter, dan Instagram dalam membuka jalan bagi perkembangan platform yang lebih canggih dan kompleks pada masa sekarang.

Perdebatan Six Degrees sebagai media sosial pertama di dunia

Sebenarnya, predikat media sosial pertama di dunia yang dipegang Six Degrees masih menjadi perdebatan hingga saat ini. 

Namun, Six Degrees sudah jelas menjadi salah satu media sosial pertama yang ada di dunia.

Sebelum memperdebatkan tentang siapa yang pertama, tentu Anda harus dapat mendefinisikan media sosial itu sendiri.

Pasalnya, pada tahun 1970 ada sebuah sistem bernama PLATO yang dikembangkan oleh University of Illinois.

Sistem ini sejumlah fitur layaknya media sosial, seperti profil pengguna, pesan, dan grup. Akan tetapi, PLATO hanya digunakan di lingkungan akademik saja, tidak meluas ke seluruh dunia.

Lantas, siapakah yang merengkuh gelar sebagai media sosial pertama di dunia? Jawabannya tergantung. Sebab, kemunculan awal media sosial terjadi pada akhir 90-an dan awal 2000-an, sementara teknologinya sudah berkembang sejak 1970-an.

Six Degrees hanya beroperasi selama empat tahun

Di balik kesuksesan Six Degrees yang mampu mendapatkan lebih dari 3 juta pengguna, hal itu ternyata belum mampu membuatnya berkembang atau setidaknya mempertahankannya.

Alih-alih bertahan, Six Degrees justru menutup layanannya pada tahun 2001, setahun setelah diakuisisi oleh YouthStream dengan mahar $125 juta.

Dilansir dari beberapa sumber, salah satu penyebab tutupnya layanan Six Degrees adalah karena ide pengembang platform ini terlalu maju, yang justru malah mematikan Six Degrees itu sendiri.

Pasalnya, pada akhir tahun 90-an, masalah koneksi internet menjadi kendala bagi para pengguna untuk berjejaring di Six Degrees.

Sehingga meski penggunanya sudah sangat banyak, tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa terlibat dalam platform tersebut, dan akhirnya penggunanya semakin menurun.

Sementara itu, sumber lain mengatakan Six Degrees tidak mampu memonetisasi popularitasnya.

Jika pada saat itu Six Degrees mampu memanfaatkannya, bisa saja media sosial ini menjadi seperti Facebook yang sangat populer.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI