AC Ventures Suntik Dana US$2,2 Juta Startup Scoring Kredit SkorLife

SkorLife menargetkan 2,5 juta pengguna NTC.

AC Ventures Suntik Dana US$2,2 Juta Startup Scoring Kredit SkorLife
(Kiri ke Kanan), CEO Skorlife, Ongki Kurniawan, dan COO SkorLife, Karan Khetan. Dok/AC Ventures.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – SkorLife menyatakan berhasil mengumpulkan dana segar US$2,2 juta atau lebih dari Rp32 miliar dalam pendanaan tahap awal dari sejumlah investor. Perusahaan rintisan tersebut menawarkan layanan credit scoring seperti pemantauan skor kredit dan laporan kredit.

Siaran persnya, dikutip Senin (5/9), menyebut sejumlah investor berpartisipasi dalam pendanaan SkorLife, seperti AC Ventures, bersama dengan Saison Angel Capital.

Sejumlah angel investor bergabung pula dalam investasi ini, seperti OneCard (FPL Technologies), Jefferson Chen (Advance.ai), Willy Arifin (KoinWorks), Krishnan Menon (Lummo), Arip Tirta (Evermos), Harshet Lunani (Qoala), Achmad Zaky (Init-6), dan eksekutif dari Northstar Group, Stripe, Google, Boston Consulting Group, Gojek, dan CreditKarma.

CEO Skorlife, Ongki Kurniawan, mengaku SkorLife merupakan perusahaan pembangun kredit pertama di Indonesia. Dia optimistis perseroan berada di posisi tepat untuk memimpin muatan kredit di dalam negeri.

Menurutnya, dana segar ini akan dialokasikan untuk pengembangan produk, perekrutan karyawan baru, dan upaya meningkatkan kesadaran publik.

Layanan scoring kredit

Ilustrasi Kredit Shutterstock.com/Wolfilser

SkorLife diklaim memiliki keunikan pada kemampuannya dalam membangun category builder dalam bidang kredit konsumen. Dalam pandangan Ongki Kurniawan, tingkat kelayakan kredit (creditworthiness) belum dimanfaatkan dengan baik di tingkat konsumen maupun institusi.

Sebaliknya, bank dan institusi keuangan hingga saat ini sangat mengandalkan kelayakan pendapatan (income worthiness) ketika memutuskan untuk memberikan kredit kepada calon peminjam.

“SkorLife bertujuan untuk memberikan kontrol kembali kepada konsumen dengan membuat mereka mengambil peran aktif dalam membangun dan mempertahankan nilai kredit mereka,” ujar Ongki.

SkorLife membuat aplikasi pembangun kredit bagi orang untuk mengakses dan memantau skor kredit, laporan kredit, dan data relevan lain dari biro kredit secara instan dan gratis. Startup ini juga menawarkan layanan yang memungkinkan konsumen untuk membantah informasi yang tidak akurat pada laporan kredit mereka. 

Dalam praktikya, bagi konsumen yang sudah memiliki riwayat kredit, startup dimaksud akan membantu mereka mengakses dan meningkatkan skor mereka. Sedangkan, bagi yang belum memiliki riwayat kredit, SkorLife bakal menawarkan untuk membangun skor kreditnya.

“Dalam dua skenario tersebut, SkorLife menawarkan tips berbasis kecerdasan buatan (AI) yang terpersonalisasi guna membantu pengguna dalam membuka akses kredit yang lebih luas,” katanya.

Tak ada kompetitor

Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

COO SkorLife, Karan Khetan, menyebut perseroan beroperasi di ruang “ladang hijau” serta tanpa pesaing langsung di Indonesia. Menurutnya, perusahaan merupakan satu-satunya layanan pemantauan kredit yang berfokus pada konsumen.

Dia mengutip data yang menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia ini tidak memiliki akses terhadap informasi catatan kredit. Di sisi lain, banyak orang tidak mengetahui pinjaman yang mereka miliki atau bahkan tidak merencanakan kelayakan kreditnya.

“Kami percaya SkorLife akan berperan penting dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan di negara ini,” ujar Karan. Menurutnya, perseroan mengharapkan sekitar 2,5 juta pengguna New to Credit (NTC) per tahun di masa depan.

Sementara, Founder & Managing Partner AC Ventures, Adrian Li, menyampaikan data yang menunjukkan ukuran pasar kredit konsumen yang mendekati US$185 miliar atau lebih dari Rp1.266 triliun.

“Kami sangat antusias dengan visi dan misi SkorLife untuk membantu orang-orang memegang kendali atas masa depan keuangan mereka,” ujar Adrian Li. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M