Apa Itu Whale dalam Aset Kripto?

“Bandar” yang Kerap Pengaruhi Pasar.

Apa Itu Whale dalam Aset Kripto?
Ilustrasi pertemuan bisnis tentang keputusan investasi untuk bitcoin. Shutterstock/Morrowind
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kehadiran para whale dalam aset kripto kerap menjadi topik hangat baik ketika situasi pasar naik maupun turun. Pasalnya, whale seringkali ditengarai menjadi faktor pendorong kinerja pasar aset digital.

Istilah whale merujuk kepada sejumlah investor yang menggenggam Bitcoin ataupun aset kripto lain dalam jumlah signifikan. Ketika sederet investor ini melakukan aksi jual atau beli, mereka kemungkinan besar membuat heboh bahkan menganggu harga aset kripto di pasar, sebagaimana dikutip dari laman Pluang.

Dalam bahasa inggris, istilah whale ini sebenarnya memiliki arti paus. Mereka disebut demikian karena layaknya seekor paus yang bisa menciptakan ombak di laut hanya dengan mengibaskan ekornya saja. Sedangkan, ikan yang lebih kecil mau tak mau harus mengikuti ombak tersebut.

Jadi, whale merupakan sebutan untuk seseorang ataupun kelompok yang memegang aset kripto dalam jumlah besar, serta memiliki kemampuan untuk memengaruhi pergerakan pasar secara signifikan, demikian laman Coinvestasi. Volatilitas dan likuiditas di pasar aset kripto seringkali dipengaruhi oleh keputusan para whale.

Sebagai bukti, menurut BitInfoCharts, pada kuartal pertama 2021 hanya terdapat tiga dompet yang memiliki 7,18 persen dari semua Bitcoin yang beredar dengan nilai sekitar US$74 miliar. Sedangkan, 100 dompet teratas menguasai sekitar sepertiga dari semua pasokan Bitcoin dengan nilai US$342 miliar.

Pengaruh whale di pasar

Ilustrasi investasi kripto. Shutterstock/The Kong

Menurut laman Zipmex, aktivitas para whale sanggup memberikan pengaruh besar bagi pasar aset kripto.

Dalam praktiknya, ketika menjual ataupun membeli aset kripto, para whale cenderung melakukannya dengan nominal besar. Dengan begitu, perubahan harga secara mendadak dan signifikan dapat terjadi pada pasar aset kripto.

Sebut misal, ketika whale melakukan aksi beli dalam jumlah yang besar untuk kripto tertentu, disinyalir dapat menaikkan harga aset tersebut. Situasi ini mungkin karena pasar beroleh sinyal bahwa aset kripto tengah mengalami permintaan tinggi.

Jadi, secara sederhana, whale yang melakukan pembelian atau penjualan aset kripto itu pada gilirannya akan memberikan pengaruh bagi pasar. 

Sosok whale dalam aset kripto

Shutterstock/Wit Olszewski

Setelah dibahas mengenai istilah whale, serta pengaruhnya terhadap pasar kripto, mungkin yang menjadi pertanyaan adalah siapa saja sosok whale tersebut. Menurut situs web Coinvestasi, whale dapat terbagi menjadi beberapa kelompok, mulai dari platform pertukaran, institusi, hingga individu.

Namun, tidak semua whale bisa diketahui. Sebab, sebagian besarnya tidak aktif dan identitasnya pun tidak diketahui. Menariknya, berdasarkan data, 64 dari 100 alamat (address) teratas belum pernah melakukan penarikan atau transfer Bitcoin.

Tetapi, secara umum berikut sejumlah sosok whale di pasar aset kripto, sebagaimana dilansir dari laman Coinvestasi.

  • Platform pertukaran

Platform pertukaran aset kripto disinyalir terus meningkatkan cadangan Bitcoin mereka selama bertahun-tahun, dan menjadikannya termasuk sebagai pemilik Bitcoin terbesar. Mereka melakukannya untuk meningkatkan likuiditas pada platform, dan memungkinkan lebih banyak perdagangan.

Menurut analisis dari TokenAnalyst pada 2019, sekitar 6,7 persen Bitcoin yang beredar disimpan di dompet milik exchanger. Sebagai bukti, empat dari enam dompet Bitcoin terbesar adalah milik Binance, Bitfinex, dan OKEx.

  • Institusi

Kelompok institusi dapat dibagi lagi menjadi beberapa subkelompok, seperti perusahaan nirlaba, serta perusahaan dana yang mewakili investor terakreditasi.

Salah satunya Grayscale. Perusahaan manajer aset digital itu mengenggam 654.600 Bitcoin. Dalam arti lain, anak usaha Digital Currency Group ini sekaligus sebagai perusahaan dana Bitcoin terbesar di dunia.

  • Individu

Beberapa individu terkemuka membeli Bitcoin lebih awal ketika harganya masih terjangkau.

Cameron dan Tyler Winklevoss diyakini telah menginvestasikan US$11 juta dalam Bitcoin pada 2013 dengan harga US$141 per koin. Pendiri platform pertukaran Gemini itu telah menguasai 78.000 BTC dengan nilai US$3,5 miliar.

Laman Zipmex menyebutkan sejumlah miliarder yang turut menjadi whale dalam aset kripto. Berikut daftarnya:

  • Matthew Roszak (Pendiri Bloq, perusahaan blockchain)
  • Tim Draper (Pemodal ventura)
  • Michael Saylor (CEO MicroStrategy)
  • Barry Silbert (CEO Digital Currency Group)
  • Satoshi Nakamoto

Satoshi Nakamoto, Pencipta pseudonim Bitcoin, disinyalir ikut menjadi whale dalam pasar aset kripto.

Menurut peneliti aset kripto, Sergio Demian Lerner, Nakamoto bisa jadi telah menambang lebih dari 1 juta BTC pada Januari–Juli 2009.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M