Aplikasi Pluang Sebut Minat Investor RI ke Aset Saham AS Melonjak

Pertumbuhan investor saham AS mencapai 10x lipat.

Aplikasi Pluang Sebut Minat Investor RI ke Aset Saham AS Melonjak
Ilustrasi Pluang/Shuterstock mouby studio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Platform investasi Pluang menyebut minat investor dalam negeri terhadap saham perusahaan Amerika Serikat telah mengalami lonjakan tajam. Buktinya adalah pertumbuhan investor saham AS di platformnya yang mencapai 10 kali lipat pada Februari-September 2022. 

Jika dihitung berdasarkan periode kuartal pertama dengan ketiga kuartal tahun ini, maka pertumbuhannya mencapai dua kali lipat. Padahal, Pluang mengaku baru memfasilitasi investasi saham AS pada awal tahun ini.

Menurut Director of External Affairs Pluang, Wilson Andrew, pertumbuhan investor saham AS di platformnya tidak terlepas dari kenaikan angka dan kapasitas finansial investor ritel di Indonesia. Dia mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menunjukkan dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian pada tahun lalu mencapai 56,2 persen, atau naik ketimbang 48,4 persen pada tahun sebelumnya.

Pilihan investasi

ilustrasi grafik pasar saham (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Menurut penelitian Pluang dan Center for Economic and Law Studies (Celios) yang berjudul “Dampak Aplikasi Multi-Aset terhadap Pertumbuhan Investor Ritel”,  29,8 persen responden mengaku memilih untuk menempatkan dananya pada instrumen reksa dana. Setelahnya, 21,7 persen investor condong ke saham, 21,1 persen pada aset kripto, dan 12,8 persen pada emas.

“Pasar saham menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang memiliki pengetahuan dan waktu yang cukup untuk menganalisis pasar,” kata Wilson dalam rilis resmi yang dikutip Kamis (27/10).

Sejak peluncurannya pada awal 2022, penambahan nilai aset jenis saham AS juga terus meningkat. Dengan begitu, Pluang melihat pentingnya membekali investor ritel Indonesia dengan pengetahuan finansial yang baik untuk berinvestasi di kelas aset ini.

Riset tersebut pun menunjukkan 36 persen responden memiliki tujuan investasi untuk meningkatkan pendapatan pasif. Alasan lainnya adalah untuk mempersiapkan dana darurat (23 persen), mempersiapkan pensiun (20 persen), dan merencanakan biaya pendidikan anak (17 persen). Studi ini dilakukan berdasar atas jajak pendapat terhadap 3.530 responden di seluruh Indonesia.

Pilihan saham AS

ilustrasi candlestick (pexels.com/AlphaTradeZone)

Demi menjawab antusiame investor, Pluang menyediakan lebih banyak pilihan aset investasi saham AS dengan harga yang lebih terjangkau.

Pengguna platform itu sekarang dapat berinvestasi pada saham AS yang diperdagangkan di Nasdaq dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan opsi beragam seperti Tesla, Nvidia, Apple, Amazon, Airbnb, atau Netflix. Pluang bermitra dengan PT PG Berjangka yang merupakan pialang berjangka terdaftar dan memiliki izin Penyalur Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri (PALN) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Riset Credit Suisse memperkirakan sepertiga dari aktivitas perdagangan pasar saham di AS pada tahun 2021 digerakkan oleh investor ritel. “Kami ingin inovasi produk investasi yang Pluang bawa menjadikan investasi melekat sebagai gaya hidup baru untuk masyarakat Indonesia yang semakin melek finansial.” tutup Wilson.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga