Jakarta, FORTUNE – Platform gim online Roblox ternyata menyimpan sisi gelap. Ruang virtual atau metaverse tersebut dianggap berbahaya bagi anak-anak lantaran berisi konten pornografi, demikian laporan BBC.
Roblox termasuk gim anak-anak paling populer di dunia. Platform tersebut menyatakan telah digunakan oleh dua per tiga dari semua anak di Amerika Serikat, dengan rentang usia 9-12 pada 2021.
Platform tersebut memungkinkan pengguna untuk menciptakan gim dan bermain bersama dengan memanfaatkan sarana (tools) yang disediakan. Alih-alih seperti gim tradisional, konten pada gim ini dibuat oleh penggunanya (user-generated).
Pengguna yang membuat gim dan bermain bersama itu adalah cara untuk terhubung dengan pengguna lain secara real time di dunia digital tersebut.
Konten seksual
Namun, model bisnis Roblox mengandung risiko. Pasalnya, gim berkonten seks yang disebut condo—juga merupakan ruang yang dibuat pengguna yang memungkinkan pembicaraan tentang seks—muncul.
Bahkan, karakter virtual atau avatar yang dibuat juga dapat melakukan seks virtual. Dalam permainan ini, aturan Roblox tidak digubris.
"Kami tahu ada sebagian kecil pengguna yang dengan sengaja mencoba melanggar aturan," kata seorang juru bicara Roblox kepada BBC.
Condo biasanya hanya ditayangkan dalam waktu singkat, kurang dari satu jam, sebelum ditemukan dan dihapus oleh platform.
Roblox mengatakan terus mengupayakan agar gim tersebut tidak dimainkan dengan menggunakan sistem manual dan otomatis, serta meninjau keamanan setiap file yang diunggah dengan memakai kombinasi deteksi manusia dan mesin.
Meski demikian, sejumlah konten eksplisit itu berhasil lolos.
Fitur kontrol orang tua
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah anak-anak dan orang dewasa berpotensi berinteraksi bersama-sama dalam ruang condo tersebut. Sebab, gim ini juga punya fitur pesan instan yang memungkinkan pengguna berbicara langsung satu sama lain.
Roblox memastikan telah mengembangkan fitur “Parental Control” yang dapat digunakan oleh orang tua untuk membatasi dengan siapa anak-anaknya berinteraksi dan pengalaman mana yang dapat diakses.
Fitur sama mengandaikan orang tua memahami teknologi perlindungan tersebut.
Konten atau perilaku seksual dalam bentuk apa pun juga tidak akan ditoleransi oleh Roblox, katanya. Mereka berjanji mengambil tindakan cepat terhadap siapa pun yang melanggar Standar Komunitas (Community Standards) platform.
Risiko metaverse
Tren metaverse mengemuka beberapa waktu belakangan. Perusahaan seperti Microsoft, Meta, dan Roblox saat ini beradu dalam membangun metaverse. Namun sudah ada tanda-tanda bahwa mereka kesulitan mengawasi dunia maya ini.
Seorang perempuan dari Inggris dikabarkan mengalami pelecehan seksual saat melakukan uji coba dalam permainan virtual reality “Horizon Venues” milik Meta, induk dari Facebook, demikian warta The New York Post.
Belakangan, demi mengantisipasi masalah serupa kembali terjadi, Meta mengatakan telah merilis fitur “batas pribadi” yang memungkinkan pencegahan avatar dari pengguna lain menyerang ruang pribadi. Fitur ini diluncurkan di dunia virtual reality Horizon Worlds dan Horizon Venues mulai Jumat (4/2).
“Jika seseorang mencoba memasuki Batas Pribadi Anda, sistem akan menghentikan gerakan maju mereka saat mereka mencapai batas,” begitu pernyataan Meta. “Kami percaya Personal Boundary adalah contoh yang kuat tentang bagaimana VR memiliki potensi untuk membantu orang berinteraksi dengan nyaman.”
