Banyak Startup Gagal, Presiden Jokowi: Masalah Kebutuhan Pasar & Modal

Jokowi menyoroti soal minimnya startup pangan.

Banyak Startup Gagal, Presiden Jokowi: Masalah Kebutuhan Pasar & Modal
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di hadapan karyawan PTFI. (tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo menyampaikan pendapatnya mengenai perkembangan tren perusahaan rintisan di dalam negeri. Menurutnya, meski perekonomian digital Indonesia memiliki prospek yang cukup baik, namun tidak semua startup dapat berhasil memajukan bisnisnya.

Dalam acara BUMN Startup Day Tahun 2022, Presiden Jokowi mengutip data sekitar 80 sampai 90 persen startup gagal saat merintis usahanya. Situasi itu terjadi akibat ketidaksesuaian di pasar dan minimnya dukungan modal.

“Berangkatnya mestinya dari kebutuhan pasar yang ada itu apa. Yang kedua, juga karena kehabisan dana,” kata Jokowi, Senin (26/9).

Presiden lantas mengatakan pemerintah melalui modal ventura milik badan usaha milik negara (BUMN) berupaya mendorong pengembangan startup. Nantinya, BUMN ini akan menyediakan ekosistem bagi perusaahaan rintisan.

“Sehingga semuanya terdampingi dengan baik dan bisa tidak gagal untuk masuk ke pasar-pasar, ke peluang-peluang yang ada di negara kita,” katanya.

Ekosistem ekonomi digital

Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

Meski begitu, terdapat peluang seiring ekonomi digital yang terus melaju, kata Presiden Jokowi. Dia mengutip data yang menunjukkan nilai sektor ini akan mencapai Rp4.531 triliun pada 2030, atau delapan kali lipat dari Rp632 triliun pada 2020.

Di sisi lain, jumlah startup Indonesia mencapai yang tertinggi keenam di dunia di bawah Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Australia.

“Ini juga sebuah potensi yang besar, yang harus kita kembangkan,” kata Presiden Jokowi.

Namun, dia berpendapat ekosistem startup RI masih berpusat di sektor teknologi finansial dengan persentase 23 persen, diikuti sektor ritel 14 persen.

Sementara itu, Jokowi menyoroti persentase startup sektor pertanian yang masih 4 persen.

“Padahal tadi kalau kita lihat, urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi,” ujarnya.

Menurutnya, urusan pangan ini meliputi dimensi yang lengkap mulai dari produksi, distribusi sampai pasar. Selain itu, komoditasnya pun beragam, tidak hanya beras, tapi yang lain seperti sayur, sorgum, porang, sagu, dan lain-lain.

Dukungan kementerian BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada Peluncuran BUMN Startup Day 2022 di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (23/8/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan pemerintah menghadirkan Merah Putih Fund untuk membantu startup yang masuk ke tahap pengembangan atau valuasinya sudah cukup besar.

“Kami masuk berinvestasi di situ, tapi dengan catatan founder-nya orang Indonesia, perusahaannya beroperasi di Indonesia, dan diprioritaskan untuk go public di Indonesia,” kata Erick, seperti dikutip dari Antara.

Sejak awal BUMN memiliki venture capital yang memberikan pendanaan ke startup yang akan menjadi unicorn atau soonicorn. Dalam kesempatan tersebut, Erick menyatakan pendampingan dari perusahaan modal ventura BUMN kepada startup dalam rangka keberlanjutan ekonomi digital. “Kami minta BUMN tidak langsung berinvestasi, tapi harus ada pendampingan dengan venture capital di BUMN,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi