Bidik Startup Asia Tenggara, Sequoia Siapkan Dana Khusus US$850 Juta

Sequoia melihat perkembangan positif ekosistem Web3.

Bidik Startup Asia Tenggara, Sequoia Siapkan Dana Khusus US$850 Juta
Orang yang memegang ponsel dengan logo perusahaan investasi AS Sequoia Capital Operations LLC di layar di depan halaman web. Shutterstock/T. Schneider
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sequoia Southeast Asia menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan perusahaan rintisan di kawasan Asia Tenggara. Perusahaan modal ventura (venture capital/VC) ini mengumumkan pembentukan Sequoia Sea Fund, program pendanaan khusus startup Asia Tenggara dengan nilai mencapai US$850 juta atau lebih dari Rp12,5 triliun.

“Dengan dana baru, Sequoia Asia Tenggara akan terus berinvestasi secara aktif pada tahap awal, seri A, dan pertumbuhan di perusahaan-perusahaan di seluruh wilayah kami,” demikian keterangan resmi Sequoia Southeast Asia, seperti dikutip, Selasa (14/6).

Sequoia memiliki portofolio startup yang menonjol di Indonesia. Sebut saja, Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bibit, Akulaku, eFishery, Kopi Kenangan, dan lain-lain.  

Perusahaan modal ventura ini menganggap Indonesia termasuk memiliki ekosistem yang mendalam, dengan dimulai dari kemunculan Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, hingga memimpin revolusi internet konsumen baik di Asia Tenggara maupun Indonesia, dan sampai Kopi Kenangan sebagai brand konsumen terkemuka.

Selain itu, beberapa perusahaan rintisan teknologi, seperti Biofourmis, Insider, dan Appier, telah menjadi startup Asia Tenggara yang sanggup menonjol di pasar global, kata Sequoia

“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah menyaksikan kemunculan ekosistem Web3 yang berkembang pesat dan juga melihat gelombang inovasi baru di pasar seperti Vietnam, Filipina, Thailand, dan Malaysia,” ujarnya.

Dukungan dan komitmen

Ilustrasi Venture Capital.Shutterstock/Funtap

Dimulai dari satu dekade lalu, menurut Sequoia, perusahaan membuka kantor di Singapura untuk melebarkan portofolio di Asia Tenggara. Venture capital ini yakin akan potensi pertumbuhan ekosistem teknologi Asia Tenggara yang sama dengan India dan Cina.

Sequoia menyebut telah bertemu dengan para pendiri muda pemberani yang penuh ide dan ambisi, konsumen yang bersemangat menggunakan produk digital, dan bisnis yang mulai mengadopsi perangkat lunak dengan cepat.

“Kami sangat antusias dengan apa yang akan terjadi pada dekade berikutnya dan seterusnya, dan kami berharap dapat bermitra dengan lebih banyak pendiri berani hari ini untuk berkembang di pasar terbesar di masa depan,” katanya.

Menurutnya, perusahaan senantiasa mendukung perusahaan tahap awal serta pendiri perempuan dengan program seperti Surge dan Spark.

Sequoia juga menyampaikan bakal menggandakan inisiatif kolaborasi dengan seluruh ekosistem, mulai dari founder, pemerintah, rekan investor, dan mitra. Langkah tersebut untuk menyokong Asia Tenggara menjadi kawasan yang lebih besar, sehat, dan berkelanjutan ketimbang sebelumnya.

Sebagai tambahan, Sequoia Capital termasuk venture capital dengan pengalaman serta jejak rekam yang panjang. Perusahaan yang berdiri pada 1972 ini terlibat dalam dukungan terhadap perseroan menonjol, seperti Apple, Instragram, Whatsapp, Zoom, Nubank, Airbnb dan lain-lain.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M