Bos Blibli: Trust Jadi Modal Penting Pertumbuhan E-commerce

Trust dari konsumen & mitra jadi modal penting.

Bos Blibli: Trust Jadi Modal Penting Pertumbuhan E-commerce
CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto sesi bertajuk Stronger Ecosystem for Sustainable Growt di Fortune Indonesia Summit 2023 di Jakarta, Kamis (16/3).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, menyatakan aspek penting yang akan mendorong pertumbuhan bisnis e-commerce adalah kepercayaan dari konsumen atau mitra. Perusahaannya pun, katanya, berupaya untuk membagun trust itu dengan menyediakan kategori produk yang relevan bagi pelanggan.

Dalam Fortune Indonesia Summit 2023 di Jakarta, Kusumo menceritakan bahwa pada saat merintis Blibli pada 2011, perusahaan memiliki keraguan ihwal konsumen yang ingin berbelanja lewat e-commerce. Pasalnya, dengan menebus barang via platform, konsumen sebenarnya tidak mendapatkan akses untuk melihat barangnya secara langsung, dan hanya bisa melihat presentasi produknya berupa gambar.

“Tapi kita terus berusaha bangun trust-nya. Caranya gimana dari awal kita bilang kita maunya jualan barang asli. Barang asli ya, yang otentik. [Kami] bekerja sama dengan para partner, merchant ini itu. Syukur-syukur kalau bisa sama pabrikannya,” kata Kusumo dalam sesi bertajuk Stronger Ecosystem for Sustainable Growth, Kamis (16/3).

Namun, upaya untuk menawarkan produk asli di platform itu tidak mudah. Sebab, brand maupun mitra belum memiliki keinginan untuk menjual produknya di aplikasi Blibli.

“Waktu itu sebelum sistem kita bikin, kita modalnya presentasi. Saya datang ke pabrikan-pabrikan merk-merk terkenal. Semua bilangnya gini, 'wah bagus mimpinya, bagus ini-itu. Tapi, lain kali ya.' Jadi, akhirnya [kami] coba tuh menganalisis value chain-nya apa sih dari pabrikan ke distributor. Distributornya disamperin lagi enggak mau, turun lagi ke retailer. Yang penting barangnya harus autentik,” katanya.

Dari modal mendapatkan kepercayaan brand itu, perjalanan bisnis Blibli pun dimulai. Semula, mereka memfokuskan produknya pada kategori barang elektronik konsumen, termasuk gadget.

Seiring waktu, dan tren konsumen yang ingin mencoba produk lain, Blibli pun memperluas kategorinya. Kusumo mencontohkan pada 2016 perusahaannya menyediakan kanal penjualan untuk kendaran bermotor termasuk roda dua dan roda empat.

COO GDP Venture itu lantas menceritakan perkembangan kategori produk perusahaan selama era Covid-19. Ketika awal virus corona merebak, konsumen banyak melirik produk kesehatan, terutama masker, disinfektan, dan vitamin. Dalam perkembangannya, produk-produk lain yang mengalami pertumbuhan cukup pesat selama wabah Covid-19  berhubungan dengan olahraga dan perlengkapan rumah.

“Yang terakhir adalah groceries. Jadi berkat pandemi juga mau enggak mau kan karena [orang] enggak boleh keluar [tapi tetap] butuh masak dan lain-lain. Di situlah groceries kategori mulai naik luar biasa. Sama digital. Karena orang kan mau convenience. Mau bayar PLN lah, mau top up pulsa, bayar PBB lah, dan lain-lain. Jadi itu juga sangat-sangat maju sekali terutama pada saat pandemi,” ujarnya.

Sebagai tambahan, Blibli pada September 2021 mengakuisis PT Supra Boga Lestari Tbk, perusahaan pengelola Ranch Market.  

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia