Demi Kuasai Pasar Asean, Xiaomi Bangun Pabrik Ponsel di Vietnam

Xiaomi terkena dampak kenaikan ongkos pengiriman.

Demi Kuasai Pasar Asean, Xiaomi Bangun Pabrik Ponsel di Vietnam
Kantor Xiaomi, Beijing, Tiongkok. (ShutterStock/Askarim)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Xiaomi resmi memulai operasional pabrik barunya di Vietnam dan mengirimkan batch pertama produk pintar yang dibuat di fasilitas produksi tersebut. Raksasa elektronik dari Cina ini berupaya melakukan efisiensi rantai pasokan sekaligus meniti ambisi menguasai pasar Asia Tenggara.

Dikutip dari GSM Arena, Rabu (6/7), fasilitas produksi seluas 200 ribu meter persegi tersebut berlokasi di Vietnam bagian Utara. Xiaomi menggelontorkan dana US$80 juta atau lebih dari Rp1,2 triliun untuk mendirikan pabrik itu.

“Biaya pengiriman di pasar Asia Tenggara telah meningkat karena pandemi COVID-19 dan biaya logistik telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” kata juru bicara Xiaomi, seperti dikutip dari The Global Times. “Dan untuk mengatasi masalah ini, perusahaan telah bergabung dengan mitranya untuk menerapkan lokalisasi produksi.”

Xiaomi terutama memproduksi ponsel pintarnya di pusat manufaktur Cina dan India. Namun, karena pandemi telah menahan kemulusan gerak rantai pasokan, penjualannya pun terganggu. Xiaomi lalu berusaha melakukan diversifikasi dan penyebaran rantai pasokan.

Strategi

Xiaomi Store di Hangzhou, Cina. Shutterstock/Think A

Ponsel Xiaomi yang diproduksi di Vietnam akan dilepas di ranah domestik serta ke negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Thailand. 

Di pasar Vietnam, Xiaomi berada di urutan kedua dalam urusan pangsa pasar dengan persentase mencapai 22 persen. Sedangkan, Samsung menjadi juara di industri ponsel tersebut dengan market share 34 persen.

Xiaomi dikabarkan berharap untuk dapat membangun pijakan di pasar, yang diharapkan juga bisa membukukan pertumbuhan. Perusahaan elektronik ini sekaligus berambisi untuk mengejar pesaingnya Samsung Electronics.

Menurut Analis Teknologi, Ma Jihua, langkah Xiaomi menyiapkan jalur produksi itu dapat meningkatkan efisiensi biaya dan pengiriman. Terlebih, kata dia, potensi permintaan pasar di Vietnam cukup tinggi. Di sisi lain, biaya tenaga kerja di negara itu masuk dalam kategori terjangkau.

“Asean telah menjadi mitra dagang terbesar Cina, dan kerja sama industri yang semakin erat antara Cina dan Asean menjadi tren jangka panjang bagi banyak industri, termasuk smartphone, “ kata Ma Jihua.

Menurut laporan International Data Corporation IDC, pangsa pasar Xiaomi di Indonesia pada kuartal pertama 2022 hanya mencapai 12,3 persen. Sebagai perbandingan, Samsung sanggup mereguk market share sekitar 23,3 persen dan Oppo 20,2 persen.

Related Topics

XiaomiPasar Ponsel

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya