Demi Neo-Bank, Fintech Modalku & Startup Carro Investasi ke Bank Index

Kerja sama itu membidik segmen pembiayaan UMKM.

Demi Neo-Bank, Fintech Modalku & Startup Carro Investasi ke Bank Index
Kelvin Teo, Co-founder dan Grup CEO Modalku atau Funding Societies (kiri). Gimin Sumalim, Presiden Direktur Bank Index. Dok/Funding Societies.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Grup Modalku atau Funding Societies, perusahaaan teknologi finansial, bekerja sama dengan Carro, startup otomotif, mengumumkan investasi ke PT Bank Index Selindo. Namun, baik Modalku maupun Carro tak memberikan informasi terang mengenai berapa nilai investasi bersama tersebut.

Co-Founder & CEO Grup Modalku, Kelvin Teo, mengatakan investasi dan kemitraan dengan Bank Index akan mendukung strategi bisnis perseroan untuk merambah neobank.

Perusahaan dalam lima tahun terakhir telah aktif bermitra dengan bank di sejumlah negara. Kerja sama tersebut akan membawa kolaborasi perusahaan fintech dengan bank ke tingkat berikutnya.  

Bank Index memiliki visi yang sama dengan perusahaan dalam memberdayakan dan mengembangkan usaha kecil menengah (UKM), menurut Kelvin.

“Kemampuan pelengkap kami akan memungkinkan kami untuk melayani UKM dengan lebih baik di seluruh perbankan, pembayaran, pinjaman, dan layanan digital untuk meningkatkan ekonomi Asia Tenggara melalui usaha kecil,” kata Kelvin, dalam rilis kepada media, dikutip Rabu (27/4).

Selain di Indonesia, Grup Modalku turut beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan jenama Funding Societies. Fintech ini menyediakan layanan pembiayaan digital, dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sedang tumbuh dapat mengajukan pembiayaan modal kerja hingga Rp20 miliar.

Grup Modalku mengeklaim telah memfasilitasi pinjaman modal usaha mencapai lebih dari Rp31 triliun melalui lebih dari 5 juta transaksi.

Klaster bisnis neobank

Ilustrasi Modalku, Dok Istimewa

Menurut Kelvin Tao, langkah investasi ini menjadi tonggak penting dalam masuknya perseroan ke klaster bisnis neobank, sekaligus menjadi dorongan untuk menawarkan lebih banyak layanan keuangan digital kepada bisnis yang kurang terlayani.

Bank Index adalah perbankan nasional milik swasta dengan 53 jaringan kantor di area seperti Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Bali dan Batam. Bank Index juga menjalankan bisnis di berbagai rantai pasokan komersial sambil menawarkan layanan perbankan seluler dan internet kepada kliennya.

“Investasi Funding Societies dalam Bank Index adalah salah satu langkah kuncinya untuk memajukan industri FinTech,” ujarnya.

Menurut survei Asosiasi Fintech Indonesia tahun lalu, klaster noebank memiliki potensi untuk tumbuh pesat di masa depan, terutama populasi unbanked, atau masyarakat yang sama sekali belum mendapatkan layanan perbankan. Perkiraan pertumbuhannya mencapai 51 persen di Indonesia.

Sedangkan, laporan NextWave Global Consumer Banking Survey 2021 oleh Ernst & Young’s (EY) memberikan penekanan soal tingkat adopsi layanan neobank tertinggi di pasar Asia Pasifik.

Ekosistem

Jirsak/Shutterstock

Sementara itu, CEO CARRO Indonesia, Jeremy Ong, mengatakan rencana Bank Index untuk pengembangan industri tekfin sejalan dengan visi perusahaan untuk membangun kemampuan dan infrastruktur untuk melayani pelanggan di seluruh ekosistem otomotif, baik itu pembelian, penjualan, pembiayaan UKM, asuransi, dan lain-lain.

“Dengan demikian, investasi bersama adalah pilihan alami. Kami sangat percaya pada nilai kemitraan ini dan bersemangat untuk menjadi bagian dari perjalanan ini ke depan,” kata Jeremy.

Presiden Direktur Bank Index, Gimin Sumalim, menambahkan perusahaan menyambut baik Grup Modalku dan Carro sebagai pemegang saham. Perusahaan optimistis kemitraan ini akan berdampak positif pada inisiatif strategis memperluas layanan ke target pasar perusahaan.

“Langkah kolektif ini juga menjadi acuan untuk terus mengejar transformasi digital yang komprehensif,” ujar Gimin.

Sebagai informasi tambahan, menurut laporan keuangan Bank Index, aset perbankan ini per Maret 2022 mencapai Rp10,29 triliun. Sedangkan, labanya Rp38,37 miliar, atau meningkat 77,4 persen ketimbang Rp21,63 miliar pada Maret 2021 (year-on-year/yoy).

Investasi Grup Modalku dan Carro ke Bank Index bisa jadi menambah lis kerja sama maupun kolaborasi fintech dengan perbankan. Investasi Xendit ke hampir 15 persen ke saham Bank Sahabat Sampoerna baru-baru ini bisa jadi misal. Lalu, PT FinAccel Teknologi Indonesia induk dari Kredivo, mengumumkan akuisisi saham mayoritas di {PT Bank Bisnis Internasional.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M