Demi Tantang Google, Microsoft Siapkan Mesin Pencari Berbasis AI

Microsoft bakal merilis Bing versi AI pada Maret.

Demi Tantang Google, Microsoft Siapkan Mesin Pencari Berbasis AI
ilustrasi Microsoft 365 (unsplash.com/Ed Hardie)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Microsoft dikabarkan tengah mengembangkan fitur baru di Bing, layanan mesin pencarian miliknya, untuk mengganggu dominasi Google. Rencananya, perusahaan pembuat Windows itu akan menyematkan teknologi kecerdasan buatan (AI) milik OpenAI pada Bing.

Melansir The Information, Kamis (5/1), Microsoft tengah menyiapkan versi Bing berbasis teknologi AI milik aplikasi ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI. Kabarnya, Microsoft dapat meluncurkan pembaruan pada mesin pencariannya pada Maret ini.

ChatGPT merupakan aplikasi perangkat lunak yang dirancang untuk meniru percakapan mirip manusia berdasarkan permintaan pengguna. Platform percakapan itu mampu menjawab pertanyaan secara otomatis, cepat, dan mendetail.

Teknologi kecerdasan buatan di dalamnya sanggup memahami bahasa alami manusia, serta menghasilkan teks tulisan yang mirip dengan buatan manusia. Misalnya saja ChatGPT memungkinkan memenuhi berbagai permintaan tugas, mulai dari membuat esai, membantu pekerjaan siswa, dan bahkan memecahkan kode pemrograman.

Raksasa teknologi itu tahun lalu sempat mengatakan berencana untuk mengintegrasikan perangkat lunak penghasil gambar dari OpenAI, DALL-E 2, ke dalam Bing.

Tanding fitur

Tangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.

Microsoft memang memiliki hubungan yang mendalam dengan OpenAI, salah satu perusahaan AI terkemuka di dunia. Raksasa teknologi itu tercatat menginvestasikan US$1 miliar kepada OpenAI pada 2019. Keduanya telah membentuk kemitraan untuk mengembangkan teknologi superkomputer berbasis AI pada layanan komputasi awan Microsoft Azure.

Menurut The Verge, teknologi AI milik ChatGPT disinyalir dapat membantu Bing untuk memberikan jawaban yang lebih manusiawi untuk pertanyaan pengguna ketimbang hanya membagikan tautan.

Google dan Bing telah menampilkan informasi yang relevan dari tautan pada bagian atas banyak kueri penelusuran. Namun, panel pengetahuan Google sangat tersebar luas dalam hal mencari informasi tentang orang, tempat, organisasi, dan benda.

Penggunaan fungsionalitas seperti ChatGPT oleh Microsoft dapat membantu Bing menyaingi Grafik Pengetahuan Google, basis pengetahuan yang digunakan Google untuk menyajikan jawaban instan yang diperbarui secara berkala dari pencarian web dan umpan balik pengguna. Namun, jika Microsoft berambisi, ia bahkan bisa melangkah lebih jauh, menawarkan banyak jenis fungsionalitas berbasis AI baru.

Microsoft telah lama mempertaruhkan masa depannya pada AI. Sang CEO, Satya Nadella, sempat membahas ihwal pentingnya aplikasi dan layanan cerdas.

Rencana Google

Kantor Pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (Shutterstock/ achinthamb)

Inovasi teknologi ChatGPT belakangan ramai dibicarakan di media sosial. Fortune.com menyatakan robot itu kemungkinan bakal mengguncang bisnis pencarian Google. Meski demikian, para pemimpin Google belum lama ini dikabarkan telah membahas teknologi tersebut. Mereka optimistis bahwa ChatGPT belum siap untuk menggantikan mesin pencarian.

CEO Alphabet, Sundar Pichai, dan Kepala AI Google, Jeff Dean, dilaporkan menggelar pertemuan secara khusus untuk membahas kehadiran ChatGPT. Pada kesempatan tersebut, seorang karyawan bertanya apakah perusahaan tertinggal untuk merilis platform serupa CHatGPT.

Pichai dan Dean dikabarkan menanggapi pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa model bahasa AI Google sebenarnya memiliki kemampuan sama dengan ChatGPT. Tetapi, menurut mereka, perusahaan mesti bergerak "lebih konservatif” karena risiko yang dapat mengancam reputasi perusahaan.

“Kami benar-benar ingin mengeluarkan hal-hal ini menjadi produk nyata dan menjadi hal-hal yang lebih menonjol menampilkan model bahasa daripada di balik layar, di mana kami telah menggunakannya hingga saat ini,” kata Dean, seperti dilansir dari The Verge, Senin (19/12). "Tapi, sangat penting kita melakukan ini dengan benar,” ujarnya.

Para eksekutif Google mengatakan teknologi di dalam ChatGPT sebenarnya masih belum matang untuk diluncurkan kepada pengguna. Pasalnya, ada masalah seperti bias chatbot, toksisitas, dan kecenderungannya untuk mengada-ada.

Di sisi lain, Pichai mengaku Google memiliki "banyak" rencana untuk fitur bahasa AI tahun depan.

“Ini adalah area tempat kami harus berani dan bertanggung jawab sehingga kami harus menyeimbangkannya,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi