Instagram Dianggap Semakin Mirip TikTok, Begini Penjelasan Bosnya

Dikritik karena fitur video dan rekomendasi feeds.

Instagram Dianggap Semakin Mirip TikTok, Begini Penjelasan Bosnya
Ilustrasi Instagram. (Shutterstock/Ink Drop)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kepala Instagram, Adam Mosseri, angkat bicara mengenai protes pengguna terhadap Instagram yang dianggap semakin mirip TikTok. Kecaman dimaksud di antaranya datang dari pesohor Kim Kardashian, dan saudara perempuannya Kylie Jenner.

Dikutip dari Tech Crunch, Kamis (28/7), Instagram diminta untuk kembali pada karakter utamanya sebagai aplikasi foto. “Buat Instagram menjadi Instagram kembali. Berhentilah mencoba menjadi TikTok. Saya hanya ingin melihat foto teman-teman saya,” begitu pernyataan dalam unggahan story Kardashian maupun Jenner.

Menanggapi komentar pedas itu, Adam Mosseri lantas mengunggah video singkat dalam akunnya yang berisi penjelasan atas niat Instagram. Dia mengakui platform tersebut tengah menjajaki sejumlah perubahan.

"Kami sedang bereksperimen dengan sejumlah perubahan berbeda pada aplikasi, jadi kami mendengar banyak kekhawatiran dari Anda semua,” katanya dalam unggahan video di akun Twitternya.

Perubahan video & feed

Aplikasi media sosial di ponsel Android. Shutterstock/TY Lim.

 Mosseri mengatakan Instagram belakangan mencoba meningkatkan kontennya ke arah video. Pergeseran yang dianggap mengganggu itu diupayakan untuk mendongkrak pengalaman pengguna.

“Kami akan terus mendukung foto. Itu adalah bagian dari warisan kami,” ujar Mosseri. “Yang mengatakan, saya harus jujur, saya percaya bahwa semakin banyak Instagram akan menjadi video dari waktu ke waktu.”

Dalam kesempatan tersebut, Mosseri turut menanggapi protes pengguna mengenai perubahan rekomendasi di feeds. Instagram dikritik karena menyajikan konten dari akun yang diikuti oleh pengguna terkait. Itu nampaknya meniru kesuksesan fitur 'TikTok For You'

Dalam pandangannya, Instagram juga perlu berevolusi “karena dunia berubah dengan cepat" platform tersebut juga "harus berubah seiring dengan itu."

Ken Kocienda, seorang arsitek produk dari perusahaan teknologi, mengomentari respons Instagram tersebut. 

“Produk perlu diubah untuk (dapat mengikuti perkembangan), terutama dalam menghadapi persaingan,” tulis Kocienda di Twitter, seperti dilansir dari Fortune.com. "Namun, mengubah produk itu sehingga jauh dari keinginan dan harapan orang mungkin bakal sia-sia. Itu bukan evolusi, itu keputusasaan.”

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga