Dipilih Jadi Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak Ternyata Fans Kripto

Sunak ingin Inggris jadi hub kripto dunia.

Dipilih Jadi Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak Ternyata Fans Kripto
Rishi Sunak. (Wikimedia Commons)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru, Rishi Sunak, ternyata merupakan pendukung aset kripto. Dia beberapa kali menyampaikan optimismenya terhadap kelas investasi tersebut.

Rishi Sunak terpilih sebagai PM Inggris setelah unggul dalam pemilihan yang dilakukan Partai Konservatif, Senin (24/10) waktu setempat. Dia menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri setelah 45 hari menjabat.

Melansir BBC, Sunak melenggang ke posisi tertinggi di Partai Konservatif setelah kandidat terkuat lainnya, Penny Mordaunt, mengundurkan diri dari pencalonan. “Kita harus bersatu atau mati,” ujarnya dalam pidato kemenangan. “Inggris adalah negara yang hebat, namun saat ini kita menghadapi tantangan ekonomi yang besar.”

Tidak sedikit orang yang menyebut mantan menteri keuangan itu mendukung terhadap aset kripto. Anggapan ini muncul kala Sunak menyampaikan ambisinya untuk menjadikan Inggris sebagai pusat teknologi dan investasi aset kripto dunia pada April.

“Langkah-langkah yang telah kami uraikan hari ini akan membantu memastikan perusahaan dapat berinvestasi, berinovasi, dan berkembang di negara ini,” ujarnya seperti dilansir Bitcoin.com.

Dukungan terhadap kripto

Bendera Inggris. Shutterstock/leventina

Selama menjabat sebagai bendahara negara pada era kepemimpinan PM Boris Johnson, Sunak membantu mengantarkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Layanan Keuangan dan Pasar, demikian CoinDesk.

Jika RUU itu sah menjadi UU, regulator lokal dapat memiliki kekuasaan lebih luas atas industri kripto, dimulai dengan membawa aset kripto yang dipatok aset lain, seperti stablecoin, ke dalam lingkup peraturan pembayaran.

Sunak juga menugaskan Royal Mint, produsen koin Inggris, untuk membuat koleksi NFT.

“Ini adalah bagian dari rencana kami untuk memastikan industri jasa keuangan Inggris selalu menjadi yang terdepan dalam teknologi dan inovasi,” katanya.

Pada Januari lalu, Sunak mengatakan aset kripto menawarkan kepada orang-orang cara baru untuk bertransaksi dan berinvestasi. Namun, dia memberikan penekanan pada aspek perlindungan konsumen, serta dukungan terhadap inovasi di pasar aset kripto.

Dia pun berpandangan positif terhadap mata uang digital bank sentral (CBDC) karena menganggap dapat menguntungkan bisnis dan konsumen.

Regulasi kripto Inggris

Istana Buckingham. (Pixabay/Viviane6276)

Di tengah kabar penunjukkan PM baru Inggris, House of Commons, majelis rendah Parlemen Inggris, memutuskan untuk memasukkan aset kripto ke dalam ruang lingkup yang akan diatur melalui RUU Jasa Keuangan dan Pasar. 

RUU tersebut mencakup langkah-langkah untuk memperluas peraturan lama ke stablecoin dengan berfokus pada masalah pembayaran. Stablecoin merupakan aset kripto yang dipatok ke aset lain seperti dolar Amerika Serikat atau emas.

"Intinya di sini adalah untuk memperlakukan kripto seperti bentuk aset keuangann, dan membawanya ke dalam lingkup peraturan untuk pertama kalinya," kata anggota Parlemen Inggris, Andrew Griffith, seperti dikutip dari CoinDesk.

Industri kripto lokal, yang baru-baru ini menyambut baik berita penunjukan Sunak sebagai PM, menyambut baik upaya untuk memberikan pengakuan hukum terhadap aset digital secara luas.

"Departemen Keuangan akan berkonsultasi tentang pendekatannya dengan industri dan pemangku kepentingan sebelum menggunakan kekuatan untuk memastikan kerangka kerja mencerminkan manfaat dan risiko unik yang ditimbulkan oleh aktivitas kripto," kata Griffith.

Menurutnya, dimasukkannya kripto dalam cakupan RUU akan memastikan pemerintah menanggapi perkembangan di sektor kripto dengan cepat.  

Sebelum disahkan menjadi UU, RUU tersebut harus melalui House of Lords, majelis tinggi Parlemen, dan kemudian diikuti dengan persetujuan kerajaan oleh Raja Charles III.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia