Elon Musk Kontra Bill Gates dengan Sebut Teknologi AI Berbahaya

Perlu diawasi.

Elon Musk Kontra Bill Gates dengan Sebut Teknologi AI Berbahaya
ilustrasi Elon Musk (dok.reuters)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Elon Musk berselisih pendapat dengan Bill Gates ihwal bahaya teknologi kecerdasan buatan (AI) menyusul naiknya kepopuleran ChatGPT, platform chatbot berbasis AI.

“AI membuat saya stres,” kata Elon, yang merupakan CEO Tesla, dalam acara dengan investor perusahaan di Amerika Serikat, Rabu (1/3), seperti dilansir dari Fortune.com. “Ini teknologi yang cukup berbahaya. Saya khawatir saya mungkin telah melakukan beberapa hal untuk mempercepat [kemunculannya]."

Sementara itu, Bill Gates, pendiri Microsoft, menyatakan tidak memiliki semacam kecemasan yang disampaikan Elon. “Tidak ada ancaman [dari] AI,” katanya saat menjawab pertanyaan pada siniar Financial Times.

Perbedaan pendapat pemikir bisnis terkemuka dunia itu muncul di tengah peningkatan minat terhadap AI, terutama karena kehadiran ChatGPT. Microsoft pun baru-baru ini meluncurkan versi terbaru  mesin pencarian Bing yang telah didukung ChatGPT.

Elon termasuk satu dari segelintir orang yang berandil dalam mendirikan OpenAI sebagai organisasi nirlaba pada 2015. Namun, selang empat tahun, OpenAI berubah menjadi perusahaan yang mulai mencari profit. Pada 2019, Microsoft menginvestasikan $1 miliar ke OpenAI.

Raksasa perangkat lunak tersebut pada Januari tahun ini dilaporkan kembali menggelontorkan miliaran dolar ke perusahaan AI tersebut.

Cuitan pada akun Twitter pribadi Elon menunjukkan ketidaksenangan pada perkembangan terakhir OpenAI. Dia menyatakan OpenAI sebenarnya dibuat sebagai sumber terbuka yang menjadi penyeimbang Google. Namun, perusahaan itu sekarang menjadi tertutup setelah dikendalikan oleh Microsoft.

“Ini bukan apa yang saya maksudkan sama sekali,” ujarnya. 

Pengawasan AI

Tangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.

Elon memandang kecerdasan buatan perlu mendapat pengawasan karena dia meyakini teknologi tersebut “berpotensi memiliki bahaya lebih dari nuklir”.

Dalam konteks ini, Microsoft pun sepertinya mengakui bahwa penggunaan aplikasi seperti chatbot mesti dibatasi.

Jordi Ribas, VP of Search and Artificial Intelligence Microsoft, belum lama ini menyatakan bahwa timnya perlu bekerja untuk "mencegah konten yang menyinggung dan berbahaya" pada Bing yang didukung ChatGPT.

Februari kemarin, Microsoft mengatakan platform Bing akan membatasi interaksi dengan pengguna hingga lima pertanyaan per sesi, dan 50 pertanyaan dalam sehari. Namun, selang satu minggu, perusahaan itu melunak dengan membolehkan enam pertanyaan per sesi.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya