Instagram Terusik Konten TikTok yang Banyak Diposting Ulang di Reels

Reels dinilai kurang bisa bersaing dengan TikTok.

Instagram Terusik Konten TikTok yang Banyak Diposting Ulang di Reels
Instagram Reels. Shutterstock/Ascannio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Instagram memperkenalkan sejumlah fitur baru untuk mendukung kreator yang membuat konten asli—dan bukan unggahan ulang dari media sosial lain. Media sosial bagian dari grup Meta ini tampaknya terusik konten Reels yang sudah tampil di TikTok.

Kepala Instagram, Adam Mosseri, mengatakan sejumlah perubahan baru itu memang difokuskan untuk pembuat konten di platformnya. Itu dimaksudkan untuk memastikan Instagram memberikan penghargaan kepada siapa pun yang memang pantas mendapatkannya.

Saat ini, fitur tag produk sudah tersedia untuk semua orang. Dengan begitu, setiap pengguna dapat menandai produk di unggahannya.

Pengguna juga dapat menetapkan profil dirinya dalam kategori profesi seperti “Fotografer” atau “Rapper”. Instagram akan lebih gencar pula mempromosikan konten tulen di platformnya. 

“Kami akan mencoba dan berbuat lebih banyak untuk lebih menghargai konten asli, terutama dibandingkan dengan konten unggahan ulang.” kata Mosseri dalam sebuah video di akun Twitter @mosseri,” dikutip Jumat (22/4).

Meski demikian, soal bagaimana suatu konten itu dianggap tulen, Mosseri tidak bisa memberikan jawaban terang. “Kami akan mengembangkannya seiring waktu,” ujarnya.

Reels vs TikTok

Ilustrasi Instagram. (Shutterstock/Ink Drop)

Meta telah  memperjelas posisi Facebook maupun Instagram sebagai platform yang berfokus pada pembuat konten—dan bukan sebagai media bagi orang untuk terhubung dengan teman-temannya. Jadi, kedua platform telah berinvestasi dalam fitur belanja, cara bagi pembuat konten untuk membangun penggemar, dan banyak hal lain.

Reels, secara khusus, adalah inti dari upaya tersebut. Menurut CEO Meta, Mark, video pendek tersebut merupakan "format konten yang paling cepat berkembang sejauh ini.”

Meta sendiri meluncurkan Reels pada Agustus 2020 sebagai tanggapan atas meningkatnya dominasi TikTok di pasar berbagi video, menurut laman Daily Mail. Sekarang, Reels berfungsi di Instagram dan Facebook.

Pada Februari tahun lalu Instagram sempat mengumumkan rencana untuk menurunkan kualitas video yang menampilkan watermark dari platform lain, seperti TikTok. Juru Bicara Meta pun mengatakan perusahaan bukan satu-satunya yang melakukan hal tersebut.

Platform Meta memiliki audiens terbesar, tetapi TikTok, Twitter, dan lainnya cenderung menjadi tempat tren maupun meme baru dibuat,

Jika Instagram dan Facebook ingin menjadi platform pembuat konten yang sukses, mereka harus menemukan cara untuk membalikkan situasi. Itu bisa dimulai dengan mengembangkan algoritme yang memutuskan konten apa yang dilihat miliaran pengguna setiap hari.

Menurut data dari Global Social Media Stats oleh Datareportal, pengguna Instagram mencapai 1,45 miliar, sedangkan TikTok 1 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M