Kinerja Ethereum Melampaui Bitcoin, Ini Sentimennya

Pembaruan Shanghai dinilai berdampak positif ke Ethereum.

Kinerja Ethereum Melampaui Bitcoin, Ini Sentimennya
Ilustrasi mata uang kripto. (Pixabay/amhnasim)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kinerja Ethereum dalam sepekan terakhir terlihat menyalip pertumbuhan Bitcoin. Pasar aset kripto secara keseluruhan pun terlihat menguat.

Ethereum dalam tujuh hari terakhir tumbuh 2,5 persen menjadi US$1.793, sementara Bitcoin pada kurun sama juga tumbuh, hanya saja lebih rendah dari Ethereum pada 2,1 persen menjadi US$28.029.

Menurut tim pedagang Tokocrypto, kenaikan harga Ethereum ini disebabkan oleh pengembangnya yang telah menetapkan waktu pembaruan Shanghai Upgrade pada 12 April 2023.

Upgrade ini telah lama ditunggu-tunggu, yang akan memungkinkan penarikan staking ETH secara bertahap sehingga dapat menimbulkan peningkatan harga ETH,” demikian pernyataan tim tersebut dalam keterangan pers yang dikutip Jumat (31/3).

Menurut mereka, pembaruan tersebut mewakili tonggak penting untuk jaringan Ethereum. Sebab, proses tersebut secara signifikan akan meningkatkan kecepatan transaksi melalui proses yang disebut danksharding.

Pembaruan Ethereum

Ilustrasi Ethereum/Pixabay

Platform pertukaran kripto Indodax sebelumnya juga menaksir positif pembaruan “Shanghai Upgrade” pada jaringan Ethereum.

Menurut CEO Indodax, Oscar Darmawan, pada Februari lalu, Shanghai Upgrade merupakan pembaruan Ethereum tahap selanjutnya dari Merge Ethereum yang terjadi pada September.

Setelah Merge, Ethereum mengalami transisi jaringan, yakni dari mekanisme proof-of-work (PoW), menjadi ke proof-of-stake (PoS). Lantas, pemilik token Ethereum dapat menguji jaringan PoS tersebut dengan melakukan staking jaringan dengan minimum memiliiki 32 Ethereum. Nantinya, validator jaringan tersebut akan mendapatkan imbalan yang belum bisa diambil sekarang,

“Pada Shanghai Upgrade nantinya, validator yang Ethereumnya terkunci akhirnya bisa menarik ETH tersebut berikut dengan imbalannya,” katanya.

Selain soal staking, Shanghai Upgrade juga akan berisi beberapa pengembangan berkenaan dengan peningkatan performa, serta potensi penurunan gas fee yang selama ini memberatkan sebagian besar pemilik Ethereum.

Proyeksi pasar

ilustrasi Kripto (unsplash.com/ Pierre Borthiry Peiobty)

Tim Tokocrypto menyebut pasar aset kripto pada dasarnya mulai kembali bangkit. Ini terjadi di tengah kabar regulator Amerika Serikat yang kembali melakukan pengetatan regulasi.

Kebangkitan pasar kripto kali ini disebabkan oleh investor yang mulai masuk untuk melakukan akumulasi. Investor ramai-ramai melakukan pembelian Bitcoin ketika harga aset berkode BTC itu turun di bawah level support US$27.000.

Menurut Tokocrypto, kenaikan Bitcoin tidak dapat dilepaskan dari kenaikan harga minyak mentah akibat penyetopan ekspor dari Irak, yang pada gilirannya menimbulkan kekhawatiran ihwal pasokan komoditas yang ketat.

"Harga minyak mentah yang naik akan membuat Fed gentar untuk terus menaikkan suku bunga, karena ketika harga minyak turun saja inflasi AS masih 6 persen. Sehingga kesempatan Fed menghentikan kenaikan suku bunga lebih besar,” demikian Tokocrypto.

Bank sentral AS pun diharapkan akan mempertahankan kehati-hatiannya dalam menaikkan suku bunga acuan demi mempertimbangkan krisis perbankan dan tekanan perekonomian global

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M