Mengenai Stablecoin dalam Aset Kripto: Pengertian, Fungsi, dan Jenis

Stablecoin dirancang stabil dan tidak bergejolak.

Mengenai Stablecoin dalam Aset Kripto: Pengertian, Fungsi, dan Jenis
Ilustrasi Stablecoin. Shutterstock/Muhammed AKAN
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kripto secara umum dikenal sebagai aset investasi yang memiliki karakteristik volatilitas tinggi, serta sangat fluktuatif. Harga aset kripto bisa naik atau turun dalam hitungan menit. Namun, investor bisa memilih stablecoin sebagai alternatif aset kripto yang naik-turun.

Dikutip dari pelbagai sumber, stablecoin sesuai namanya merupakan aset kripto yang dirancang untuk memiliki harga stabil dan tidak mudah untuk berubah. Dalam arti lain, stablecoin dikembangkan untuk mempertahankan harganya secara konstan dari waktu ke waktu.

Nilai dalam stablecoin tidak berubah-ubah karena aset tersebut dipatok ke aset lain, seperti dolar Amerika Serikat maupun emas. Aset yang menjadi jaminan tersebut berfungsi menjaga harga stablecoin di tengah kondisi volatilitas pasar.

Dalam beberapa jenis stablecoin, harga bisa stabil karena pembuatnya mematok aset tersebut dengan aset lain dalam rasio 1:1. Dengan kata lain, satu nilai stablecoin sama dengan nilai aset yang dipatok.

Fungsi stablecoin

Shutterstock/Wit Olszewski

Menurut laman Indodax, banyak investor menebus stablecoin sebagai tempat menyimpan uang, dan akan digunakan untuk membeli maupun menjual keuntungan.

Stablecoin memungkinkan pemiliknya untuk melakukan transfer aset dengan murah dan cepat serta dengan nilai yang stabil.

Aset tersebut pada dasarnya menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki aset kripto dan mata uang fiat, yakni pemrosesan transaksi yang cepat dan nilainya stabil, demikian laman Pintu.

Stabecoin juga memungkinkan menjadi aset untuk menyimpan tabungan atau harta investor. Manfaat lainnnya adalah transfer secara instan, dan biaya administrasi rendah.

Dilansir dari situs nanovest, stablecoin juga bermanfaat sebagai media pertukaran aset yang menjembatani kesenjangan antara mata uang fiat dan kripto.

Jenis stablecoin

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong

Stablecoin memiliki beragam jenis bergantung dari patokannya terhadap aset lain, mulai dari dolar AS, emas, mata uang kripto lainnya, sampai stablecoin algoritmik. Berikut penjelasan jenis-jenis stablecoin dilansir dari berbagai sumber.

  • Stablecoin dengan mata uang fiat

Dolar AS merupakan mata uang paling populer untuk menjadi penjamin stablecoin. Biasanya, stablecoin jenis ini dipatok dengan mata uang fiat berasio 1:1.

Dalam menerbitkan stablecoin, penerbitnya mesti memiliki jumlah uang yang sama di rekening bank atau akun Trust mereka.

Beberapa aset kripto yang termasuk dalam jenis stablecoin ini di antaranya Tether (USDT), USD Coin (USDC).

  • Stablecoin dengan logam mulia

Menurut laman Pintu, stablecoin juga bisa dijamin dengan komoditas emas. Beberapa contoh aset kripto ini adalah Pax Gold (PAXG) dan Tether Gold (XAUT).

  • Stablecoin dengan aset digital

Ada pula jenis stablecoin yang dijaminkan dengan aset digital. Menurut laman Zipmex, proses penerbitan kripto jenis ini dilakukan melalui beragam protokol yang dilakukan pada blockchain.

Misalnya saja stablecoin Maker DAO (DAI), kripto yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang diprogram untuk memiliki nilai yang sama dengan dolar AS.

DAI yang beredar di pasaran saat ini dihasilkan oleh aplikasi decentralized finance bernama MakerDAO. Untuk mendapatkan DAI yang nilainya 1:1 dengan dolar AS, pengguna harus menjaminkan sejumlah aset kripto yang disimpan di dalam tempat penyimpanan.

  • Stablecoin algoritmik

Saat ini berkembang stablecoin yang berbasis mekanisme algoritimik. UST, misalnya, merupakan stablecoin yang distabilkan terhadap dolar AS menggunakan mekanisme algoritme.

UST merupakan stablecoin algoritmik milik jaringan Terra. Algoritma dari UST memastikan harganya tetap stabil dengan memanfaatkan token LUNA sebagai jaminannya. Secara teori, setiap UST mengalami fluktuasi harga, LUNA akan membantu menstabilkan harganya kembali ke US$1.

Namun, stablecoin algoritmik yang dijamin oleh aset kripto ini memiliki risiko. Aset tersebut rentan terhadap kondisi pasar yang lesu. 

Related Topics

Aset KriptoStablecoin

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI