Mengenal Internet Web3 dan Hubungannya dengan Kripto

Web3 merupakan evolusi dari Web2 dan Web1.

Mengenal Internet Web3 dan Hubungannya dengan Kripto
Ilustrasi Web3. Shutterstock/TierneyMJ.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Teknologi Web3 digembar-gemborkan dapat mendominasi lanskap internet di masa mendatang. Di dalamnya akan terdapat sejumlah layanan yang berkenaan dengan dunia aset digital termasuk kripto.

Sesuai namanya, web3 ini merujuk pada evolusi generasi internet ketiga. Web3 merupakan konsep ekosistem internet yang lebih terbuka, beroperasi secara otonom, dan dikelola secara terdesentralisasi, sebagaimana dilansir dari laman Pintu.

Sedangkan, Web2 merupakan internet dengan konsep terpusat. Di dalamnya terdapat perusahaan besar yang memiliki kuasa besar atas lanskap ruang digital seperti Google, Facebook, Amazon, dan lain-lain.

Menurut laman Zipmex, Web2 bisa dikatakan sebagai internet yang menghadirkan layanan yang terpersonalisasi. Para penggunanya dapat berinteraksi secara bebas dengan pengguna lain. Misalnya saja itu terjadi di media sosial.

Sementara, Web 1.0 merupakan generasi pertama internet yang menonjol dengan halaman web HTML statis. Dalam hal ini, pengguna situs web hanya dianggap sebagai konsumen. Di sisi lain, komunikasi digital yang terjadi pun terbatas pada surat elektronik yang bersifat satu arah. Meski terbatas, Web1.0 ini merupakan terobosan dalam cara orang untuk dapat terhubung dan bertukar informasi.

Jadi, web 3.0 adalah sebuah terobosan dalam hal jaringan internet dengan karakteristik yang bersifat terbuka, trustless, dan permissionless. Disebut terbuka karena siapa pun dapat membuka dan mengakses jaringan yang dibangun. Lalu, trustless merujuk kepada jaringan yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi tanpa otoritas pihak ketiga. Sedangkan, permissionless merupakan pengguna yang dapat berpartisipasi secara bebas tanpa izin dari regulator.

Manfaat Web3

Enkripsi blockchain untuk mata uang kripto, internet of things, cloud computing. Shutterstock/Immersion Imagery

Seperti disinggung di awal, Web3 merupakan internet dengan konsep terbuka, terdesentralisasi atau tanpa pihak ketiga, dan otonom. Maka, dalam hal ini, teknologi blockchain pun menjadi penopang generasi internet, sebagaimana dilansir dari situs web Binar Academy.

Sistem terdesentralisasi—yang berbasis blockchain—memungkinkan pengguna menggunakan aplikasi apa pun dalam Web3 tanpa mengorbankan data pribadinya. Selain itu, Web3 akan memanfaatkan pula machine learning dan kecerdasan buatan (AI) untuk memberdayakan platform yang lebih cerdas sekaligus adaptif.

Secara mendetail berikut sejumlah manfaat ataupun kelebihan dari internet Web3.

  • Privasi

Web 3.0 akan memprioritaskan keamanan dan privasi ketimbang pengawasan dan kontrol. Nantinya, pengguna memiliki kontrol penuh atas data mereka. Sebab, Web3 bakal dilengkapi dengan opsi untuk membagikan atau merahasiakan informasi

  • Keamanan

Teknologi blockchain memiliki fitur keamanan yang lebih baik ketimbang generasi saat ini.

  • Semantic Web

Semantic Web merupakan evolusi internet berikutnya. Itu dapat meningkatkan seluruh pengalaman pengguna dalam mengakses platform. Pengguna dapat menggunakan teknologi semantik untuk melakukan online data repository, kosakata, dan menetapkan aturan penanganan data.

  • Konektivitas

Web3 memungkinkan untuk meningkatkan konektivitas karena memanfaatkan semua data yang dapat diakses.

Hubungan Web3 dengan kripto

Konsep teknologi blockchain dengan rantai blok terenkripsi. Shutterstock/NicoElNino

Konsep desentralisasi yang menjadi pusat Web3 ini dianggap kompatibel dengan produk turunan dari blockchain, yakni kripto, demikian laman Pintu.

Tidak sedikit komunitas kripto yang menganggap bahwa masa depan Web3 akan menggunakan teknologi blockchain sebagai fondasinya. Anggapan ini berdasar atas sifat blockchain yang trustless, permissionless, dan open-source.

Blockchain pada dasarnya dapat memfasilitasi sistem terbuka dengan data dan algoritma komputer menjadi perantara yang menghubungkan semua penggunanya tanpa harus ada pihak perantara.

Menurut laman Zipmex, Web3 memungkinkan masa depan dengan pengguna serta mesin aplikasi dapat berinteraksi dengan data melalui jaringan bersifat peer-to-peer. Dengan begitu, interaksi tidak lagi memerlukan pihak ketiga.

Web3.0 terutama akan mengubah secara drastis konsep kepemilikan khususnya aset digital. Sebut misal, jika dalam Web 2.0, seorang pengguna gim membeli item dalam platform gimnya. Namun, ketika gim itu dihapus oleh pembuatnya, maka seluruh item pengguna akan hilang. Web3 lantas akan menjadi solusi atas perkara tersebut. Sebab, di dalam internet tersebut, terdapat fitur aset yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT).

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M