Mengenal Turnitin, Aplikasi Pendeteksi Plagiasi Karya Ilmiah

Turnitin membantu meningkatkan kualitas artikel.

Mengenal Turnitin, Aplikasi Pendeteksi Plagiasi Karya Ilmiah
ilustrasi penulis artikel (unsplash.com/Kenny Eliason)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kehadiran teknologi memungkinkan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya, serta menghindari terjadinya kesalahan dalam hasil kerjanya. Dalam profesi yang berhubungan dengan kepenulisan, terdapat aplikasi Turnitin yang dapat membantu penulis untuk terhindar dari plagiarisme.

Bagi seorang mahasiswa, khususnya, melakukan plagiarisme dalam membuat karya ilmiah jelas dilarang. Beberapa universitas bahkan menggunakan Turnitin untuk menguji keaslian karya tulis mahasiswa secara otomatis.

Menurut laman resmi perpustakaan Monash University Australia, Turnitin merupakan perangkat lunak yang memeriksa karya tulis dengan mencocokkan teks pada karya tersebut pada teks elektronik yang tersebar di internet.

Adapun teks elektronik tersebut berasal dari artikel jurnal, buku, dan tugas-tugas sebelumnya yang diserahkan oleh pengajar atau universitas ke dalam Turnitin.

Turnitin sendiri disediakan oleh perusahaan eksternal. Lantas, perusahaan tersebut menjual lisensinya kepada universitas-universitas untuk menggunakannya secara internal, sebagaimana dilansir dari laman Ekrut.

Dalam laman resminya, turnitin.com menyebut bahwa mereka memiliki misi untuk memastikan integritas pendidikan global, serta meningkatkan hasil pembelajaran.

Fungsi aplikasi

Penulis. (Pixabay/stevepb)

Turnitin bekerja dengan cara melakukan indeks karya tulis dari suatu universitas, dan membandingkannya dengan karya tulis dari berbagai universitas lain yang juga melakukan indeks karya tulisnya lewat aplikasi sama.

Itu memungkinkan Turnitin untuk dapat menemukan kejanggalan, kesamaan, dan parafrase yang mungkin diambil tanpa menyebut referensi dalam sebuah karya tulis, demikian laman Ekrut.

Situs web Glints melansir, software tersebut menganalisis teks berdasarkan database untuk menentukan jumlah konten asli dan referensi. Setiap pengguna yang mengirimkan teks, maka teks tersebut akan disimpan dalam database. Karenanya, referensi teks pada aplikasi akan terus berkembang setiap kali digunakan.

Turnitin memungkinkan untuk menentukan sumber asli dan kutipan referensi yang benar dalam satu karya tulis.

Meskipun demikian, Turnitin tidak mendeketsi plagiarisme secara langsung. Sebab, software di dalamnya tak menilai apakah plagiarisme itu sudah terjadi. Turnitin hanya mampu mengidentifikasi bagian tertentu dalam teks apakah ada yang sama dengan sumber lain.

Dilansir dari laman Queen Mary University of London, Turnitin secara umum berfungsi sebagai sebuah sistem plagiarisme berbasis situs jejaring (web) yang digunakan oleh berbagai universitas. Berikut sejumlah fungsi aplikasi tersebut.

  • Bertindak untuk mencegah plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah/tulis
  • Memberikan laporan yang dapat membantu mengidentifikasi terjadinya plagiarisme
  • Memberikan mahasiswa atau peneliti beberapa identifikasi terkait plagiarisme dan poin-poin tulisan yang perlu diperbaiki agar tidak memungkinkan adanya plagiarisme
  • Meningkatkan kualitas karya tulis, karya ilmiah, atau tulisan akademis dalam suatu ekosistem pendidikan tinggi

Tips lolos uji Turnitin

ilustrasi layar laptop (unsplash.com/Microsoft Edge)

Turnitin sebenarnya tidak membatasi mahasiswa dalam membuat karya tulis dengan mencari referensi. Justru, aplikasi tersebut memberikan bantuan untuk meningkatkan kualitas karya ilmiah.

Turnitin hadir agar mahasiswa dan peneliti tetap bisa menggunakan referensi ilmiah yang relevan, tanpa menjiplaknya dengan sama persis, atau bahkan lupa mencantumkan sumber referensinya.

Berikut sejumlah tips untuk bisa lolos dari pengecekan Turnitin, sebagaimana dilansir dari laman Ekrut.

  • Lampirkan sumber. Seorang penulis atau peneliti wajib melampirkan sumber referensi secara lengkap. Sebab, plagiarisme yang umum terjadi adalah kealpaan seseorang dalam menuliskan sumber.
  • Hindari menjiplak. Jangan sampai seorang penulis mencuri karya tulis orang lain, dan mengakuinya sebagai tulisan sendiri, tanpa seizin penulis asli. Karya ilmiah yang penuh dengan kalimat jiplakan takkan bisa lolos uji Turnitin.
  • Melakukan parafrase. Menurut Cambridge Dictionary, parafrase merupakan tindakan menuliskan kembali dengan menggunakan kata-kata yang berbeda, dengan membuatnya lebih sederhana dan ringkas, tanpa mengorbankan makna aslinya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal