Menilik Prospek Stablecoin, Aset Kripto yang Minim Risiko

Stablecoin menjembatani mata uang fiat dengan kripto.

Menilik Prospek Stablecoin, Aset Kripto yang Minim Risiko
Ilustrasi Stablecoin. Shutterstock/Muhammed AKAN
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Aset kripto berjenis stablecoin termasuk ke dalam pilihan investor di tengah kondisi pasar yang bergejolak. Bahkan, stablecoin dapat mendorong adopsi aset kripto dan teknologi Web3 secara lebih luas ke depannya.

Sesuai namanya, stablecoin merupakan aset kripto yang dirancang untuk memiliki harga stabil dan tidak mudah berubah, dan dikembangkan untuk mempertahankan harganya secara konstan dari waktu ke waktu.

Stablecoin hadir karena investasi aset kripto memiliki volatilitas cukup tinggi dengan nilai yang spekulatif baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehingga inovasi ini menjadi angin segar untuk investor yang ingin memiliki aset kripto namun bergerak dengan stabil,” kata Financial Expert Ajaib Kripto. Panji Yudha, dalam rilis pers, dikutip Senin (6/2).

Menurutnya, volatilitas stablecoin cenderung lebih rendah karena nilainya dipatok ke aset lain, seperti mata uang fiat, emas, perak, atau aset berharga lainnya. “Untuk alasan ini, stablecoin sering menjadi pilihan utama untuk keputusan keuangan dari pengguna aset kripto oleh institusional dan ritel,” ujarnya.

Dalam beberapa jenis stablecoin, harga bisa stabil karena pembuatnya mematok aset tersebut dengan aset lain dalam rasio 1:1 (satu nilai stablecoin sama dengan nilai aset yang dipatok).

Jenis stablecoin

Ajaib Tunjuk Ikon NFT Bored Ape Yacht Club Jadi Maskot Ajaib Kripto. Dok/Ajaib.

Menurut data dari CoinMarketCap, saat ini ada 134 stablecoin. Di antara ratusan aset tersebut, USDT, USDC, BUSD menjadi aset yang mewakili lebih dari 90 persen total kapitalisasi pasar stablecoin yang mencapai US$127 miliar. Dua stablecoin yang disebut pertama nilainya dipatok ke dolar Amerika Serikat.

USDT dan USDC menjadi stablecoin paling populer di pasar aset kripto. Setiap unit Aset Kripto stablecoin yang beredar didukung oleh dolar AS senilai US$ 1 yang disimpan sebagai cadangan dalam bentuk campuran uang tunai dan obligasi Treasury AS jangka pendek.

“UDST dan USDC menjadi pairing aset kripto paling banyak digunakan di berbagai bursa kripto dunia. Hal ini memudahkan para investor dalam melakukan transaksi aset dalam jaringan stablecoin dengan pairing USDT dan USDC,” kata Panji.

Dia menyebutkan investor dapat membeli aset kripto Bitcoin (BTC) dengan menggunakan persediaan USDT untuk dipasangkan (pairing) menjadi BTC/USDT.

Kepercayaan investor

ilustrasi kripto (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Panji memperkirakan inovasi stablecoin turut meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset kripto.

Di Indonesia, misalnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat pelanggan baru aset kripto pada 2022 bertambah 5,46 juta orang. Dengan begitu, saat ini total investor aset kripto di Indonesia mencapai 16,7 juta.

“Stablecoin menjadi sarana pertukaran aset yang menjembatani kesenjangan antara mata uang fiat dan aset kripto, sehingga stablecoin seperti USDT dan USDC menjadi favorit investor. Pemilik dapat menyimpan aset kripto di dompet digital ataupun melakukan transfer aset dengan murah dan cepat dengan nilai yang stabil,” ujarnya.

Ajaib Kripto telah menyediakan transaksi stablecoin seperti USDT dan USDC. Platform pertukaran aset kripto itu menawarkan jual beli USDT dan USDC tanpa biaya transaksi alias nol persen. Selain itu, aplikasi Ajaib Kripto juga menyediakan fitur Kirim dan Terima Aset Kripto, termasuk stablecoin USDT dan USDC, dari dompet digital di platform lain.

Sebelumnya, Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, juga menaksir positif prospek stablecoin pada 2023. Dia menyebutkan para investor besar aset kripto—atau kerap disebut dengan whales—masih akan menggengam aset tersebut terutama USDT, USDC, dan BUSD.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen