Jakarta, FORTUNE – Indodax menyampaikan komitmennya untuk berfokus pada pengalaman pelanggan dalam memberikan layanan investasi aset kripto. Platform trading ini menyatakan bakal memperkuat keamanan secara ekstra demi mengantisipasi ancaman peretasan.
Menurut CTO Indodax, William Sutanto, langkah penguatan tersebut terutama mengingat antusiasme terhadap investasi aset kripto belakangan. Dia mengutip data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang menunjukkan jumlah investor aset kripto per Juni 2022 mencapai 15,1 juta.
“Fokus kami adalah kepada customer. Kami selalu mengawasi sistem kami agar bisa meminimalisir problem terutama terkait peretasan,” kata Sutanto, dalam keterangan resmi kepada media, dikutip Selasa (6/9).
Dia mengeklaim Indodax memiliki 5,5 juta anggota terdaftar di platform.
Fitur keamanan
Indodax mengimplementasikan Multi Factor Authentication (MFA) untuk mencegah peretasan akun (account takeover). Fitur tersebut merupakan perlindungan akun digital dengan menerapkan 2 atau lebih teknik autentikasi.
Menurutnya, selain diproteksi dengan kata sandi, akun Indodax dilindungi pula oleh konfirmasi email, SMS, one-time password, dan Google Authenticator untuk keamanan ekstra.
Indodax mengamakan inventory aset kripto milik investor dengan menggunakan MPC (multi-party computation) dan TAP (Transaction Authorization Policy). Teknologi tersebut diklaim memastikan tidak ada satu orang pun, baik internal maupun eksternal, yang bisa mengakses aset tanpa persetujuan dari investor bersangkutan.
Sistem dengan keamanan canggih itu lantas diaudit oleh pelbagai lembaga independen. Indodax tercatat memiliki tiga sertifikasi ISO sekaligus, yaitu ISO 9001, ISO 27001, dan ISO 27017.
Tips investor
Dalam kesempatan tersebut, William menyampaikan sejumlah tips bertransaksi aset kripto dengan aman dan nyaman, serta bisa meminimalisir data dan aset agar tidak rentan dibobol.
Menurutnya, investor perlu terlebih dahulu memastikan bahwa mereka trading di platform aset kripto yang sudah terdaftar di Bappebti, termasuk Indodax.
Pengguna mesti berhati-hati ketika melakukan login, dan senantiasa memastikan bahwa situs yang dibuka merupakan alamat yang benar.
“Jika Anda menemui website dengan nama dan tampilan yang mirip, hampir pasti halaman tersebut merupakan website phishing yang bertujuan untuk mencuri password,” katanya.