Softbank Mundur dari Proyek IKN, Ini Lis Investasinya di Startup RI

Softbank berkomitmen melanjutkan investasi startup di RI.

Softbank Mundur dari Proyek IKN, Ini Lis Investasinya di Startup RI
Masayoshi Son, tokoh bisnis dan investor Jepang yang merupakan pendiri dan CEO saat ini konglomerat induk Jepang SoftBank. Shutterstock/glen photo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Softbank Group Corp. belum lama ini secara resmi mengumumkan telah mundur dari investasi proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, perusahaan multinasional berbasis di Jepang itu berkomitmen untuk tetap menanamkan modal di perusahaan rintisan Indonesia.

“Kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” begitu pernyataan resmi SoftBank kepada Nikkei Asia, seperti dikutip pada Senin (14/3). Namun, Softbank tak menyebutkan alasan mundur dari IKN secara terperinci. 

Sang CEO, Masayoshi Son, sempat ditunjuk oleh pemerintah Indonesia sebagai anggota komite pengarah untuk proyek IKN. Presiden Joko Widodo pernah menemuinya di Jakarta pada Januari 2020 untuk urusan tersebut.

Softbank merupakan perseroan yang berfokus menanamkan modal pada perusahaan rintisan di berbagai sektor seperti teknologi, energi, dan keuangan di berbagai negara  Berikut lis investasinya di sejumlah perusahaan rintisan asal Indonesia.

1. GoTo Group

Menurut Nikkei Asia, Mei 2021, Softbank bersama Alibaba Group dikabarkan menjadi pemegang saham terbesar di GoTo, entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia. Softbank menguasai 15,3 persen sahamnya, dan Alibaba 12,6 persen.

GoTo santer dikabarkan akan menggelar penawaran umum saham perdana (intial public offering/IPO) tahun ini. Perseroan tersebut telah mengantongi pendanaan pra IPO US$1,3 miliar atau lebih dari Rp18,5 triliun pada November 2021.

2. eFishery

eFishery telah meraup dana segar US$90 juta atau Rp1,28 triliun dari sejumlah investor yang dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India.

Menurut Co-founder dan CEO eFishery, Gibran Huzaifah, pendanaan ini akan menyokong peningkatan platform dan layanan serta memperkuat produk digital perseroan dan menjadikannya koperasi digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang. 

3. Alodokter

Softbank melalui Softbank Venture Korea pada 2017 memimpin pendanaan seri B senilai US$9 juta atau Rp128,7 miliar untuk Alodokter.

4. Ajaib

Aplikasi saham Ajaib pada 2019 menyatakan telah menerima investasi dari Softbank Ventures. Ketika itu, nilai pendanaannya US$2,1 juta atau sekitar Rp30 miliar.

Ajaib kembali mendapatkan dana sebesar US$25 juta atau lebih dari Rp357 miliar yang dipimpin oleh Horizon Ventures dan Alpha JWC bersama sejumlah investor seperti Softbank. Pada Oktober 2021, perusahaan platform saham itu lagi-lagi meraup pendanaan US$153 juta atau lebih dari Rp2,1 triliun, yang menjadikannya berstatus unicorn.

5. OY! Indonesia

OY! Indonesia merupakan perusahaan rintisan di bidang financial technology dengan fokus layanan business-to-business (B2B).

Pada September 2021, Softbank melalui Softbank Ventures Asia memimpin pendanaan seri A sebesar US$30 juta atau lebih dari Rp429 miliar untuk perusahaan tersebut.

Jesayas Ferdinandus, CEO OY! Indonesia, mengeklaim pendanaan tersebut menjadikan valuasi perusahaan tersebut menjadi US$100 juta atau lebih dari Rp1,4 triliiun.

6. Grab

SoftBank juga tercatat menjadi pemegang saham Grab Holdings Limited (Grab) hingga 18 persen.

Pada 2019, Softbank melalui Grab Indonesia mengumumkan investasi US$2 miliar atau lebih dari Rp28 trilun untuk mendukung pengembangan infrastruktur digital di Indonesia.

7. Funding Societies (Modalku)

Funding Societies atau Grup Modalku, platform pinjaman dana usaha untuk UMKM, menerima pendanaan US$144 juta atau lebih dari Rp2 triliun yang dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2 serta sejumlah investor lainnya tahun ini. Modalku telah beroperasi di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M