Rilis NFT Perang, Museum Sejarah Meta Ukraina Kumpulkan Dana $1,2 Juta

Proyek museum NFT hasil kolaborasi pemerintah & seniman.

Rilis NFT Perang, Museum Sejarah Meta Ukraina Kumpulkan Dana $1,2 Juta
NFT (Non-Fungible Token) dalam warna bendera Ukraina. Shutterstock/Lazartivan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Tim pengembang Meta History merintis proyek museum yang koleksinya adalah aset NFT bertemakan perang Ukraina. Dirilis tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina, proyek tersebut berhasil mengumpulkan dana sumbangan US$1,2 juta atau lebih dari Rp18 miliar.

Dikutip dari Bitcoin.com, Senin (25/7), program dana amal dengan tajuk “Aid For Ukraina” ini diinisiasi oleh Kementerian Transformasi Digital Ukraina bersama platform kripto Kuna, perusahaan blockchain Everstake, dan yayasan amal Serhiy Prytula.

Menurut Brittany Kaiser, perwakilan Meta History sekaligus aktivis blockhain, gagasan untuk mengabadikan sejarah peristiwa perang dalam karya seni NFT, dan kemudian menawarkannya kepada siapa pun yang ingin mendukung Ukraina, terbukti layak.

Pada hari pertama diluncurkan pada Maret, proyek museum NFT tersebut berhasil meraup lebih dari US$600 ribu atau setara dengan Rp9 miliar.

“Saya pikir Meta History dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mendukung Ukraina dengan menyoroti kebenaran melalui seni NFT dan menjualnya sampai perang usai,” ujar Brittany.

Dana sumbangan dari proyek NFT tersebut akan digunakan untuk membantu angkatan bersenjata Ukraina. Selain itu, museum aset digital ini juga bertujuan untuk menyebarkan kebenaran tentang kejahatan invasi Rusia kepada komunitas digital global.

Pameran virtual

Ilustrasi Rusia-Ukraina-Amerika Serikat. (Pixabay/Mediamodifier)

Semua karya seni bertemakan perang itu tentu disajikan dalam bentuk token digital. Siapa pun dapat menebusnya secara daring.

Pameran virtual itu mencerminkan peristiwa militer yang berlangsung sejak awal invasi Rusia, menurut laporan Odessa Journal.

Pekan lalu, misalnya, Meta History merilis koleksi NFT ketiga Warline, terdiri dari karya seni yang menceritakan jalannya perang.

Setiap peristiwa penting tersebut diilustrasikan oleh seniman yang bekerja di berbagai bidang seni visual, mulai dari 3D, gerak, grafik generatif, kaligrafi, dan abstraksi. Salah satu pameran dibuat dengan kecerdasan buatan.

“NFT tidak akan menghentikan rudal Rusia, tetapi menawarkan cara bagi Ukraina untuk berkembang sebagai negara yang ramah inovasi dan membangun kembali ekonominya,” kata Oleksandr Bornyakov, Deputi Menteri Transformasi Digital Ukraina untuk Pengembangan TI.

Sementara itu, VK, pendiri museum Meta History, menyatakan terdapat potensi besar untuk mengumpulkan dana untuk Ukraina melalui seni NFT. “Kami sekarang bekerja untuk memperluas kemampuannya dengan menambahkan lebih banyak opsi untuk memungkinkan lebih banyak orang membeli karya seni,” katanya.

Related Topics

NFTProyek NFTUkraina

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi