Riset: Gojek Jadi Layanan Taksi dan Logistik Favorit di Indonesia

Aplikasi super seperti Gojek dan Grab menjadi pilihan utama.

Riset: Gojek Jadi Layanan Taksi dan Logistik Favorit di Indonesia
Kementerian Perhubungan melakukan penyesuaian tarif ojek online di Indonesia pada rentang biaya jasa minimal dengan kenaikan mulai Rp2.000 hingga Rp5.000 yang efektif berlaku pada 14 Agustus 2022. (ANTARA FOTO/Fauzan)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Survei Institute for Developments of Economics and Finance (Indef) menunjukkan Gojek merupakan layanan taksi online dan logistik yang paling banyak digunakan oleh para konsumen di Indonesia. Tidak hanya itu, Gojek juga mendapat kepuasaan tertinggi dari konsumen ketimbang perusahaan ride-hailimg lain.

Dalam laporan bertajuk “Mengupas Industri Transportasi dan Logistik Online di Indonesia Pasca Pandemi”, Indef menyatakan konsumeh Indonesia secara umum memiliki lebih dari satu aplikasi transportasi daring dan logistik di ponsel pintarnya, dengan aplikasi super seperti Gojek dan Grab menjadi pilihan utama.

Dalam transportasi online, misalnya, 82 persen konsumen mengaku menggunakan Gojek, disusul Grab (53 persen), Maxim (19,6 persen), dan InDriver (4,9 persen).

Akan hal logistik daring, Indef menyebut tingkat penggunaan Gojek mencapai 64 persen. Setelahnya, diikuti Grab (42 persen), ShopeeXpress (28 persen), Lalamove (18,7 persen), Anteraja (10,9 persen), NinjaXpress (7,8 persen), dan Deliveree (5,4 persen).

Riset Indef ini berdasar atas 2310 responden pengguna transportasi daring di wilayah Jabodetabek, Bandung, Palembang, Bali, dan Yogyakarta.

Sedangkan untuk logistik online, riset dilakukan di 3 area, yaitu Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya, melibatkan 1155 responden yang merupakan social seller atau penjual yang memanfaatkan media sosial untuk berjualan.

Kepuasan konsumen

Ilustrasi Motor Listrik Gojek. Dok/GoTo.

Konsumen menilai Gojek sebagai brand yang paling memuaskan karena dianggap paling memberikan rasa aman. Pada semua indikator prioritas, responden memberikan skor di atas rata-rata industri bagi Gojek.

Pada aspek kemudahan penggunaan aplikasi, umpamanya, Gojek mendapat skor 3,39 dan dianggap lebih tinggi dari Grab yang skornya 3,27.

Ihwal aspek penilaian pedagang, Gojek kembali menjadi brand yang paling memuaskan dibandingkan aplikasi layanan logistik online lainnya. GoSend, layanan logistik online Gojek, dianggap paling meningkatkan produktivitas para social seller karena pelayanannya yang efisien, paling aman, dan mudah digunakan.

Responden memberikan nilai 3,17 bagi GoSend dalam penggunaan aplikasi, dan dianggap lebih tinggi dari rata-rata industri yang 3,04. Sedangkan, skor Lalamove mencapai 3,05, Grab 3,04, dan ShopeeXpress 3,03.

Preferensi konsumen

President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (kiri), Menhub Budi Karya Sumadi, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat acara peresmian tampilan baru Grab Electric, di Kemenko Marves, Selasa (12/7). (Dok. Istimewa).

Hasil survei Indef secara umum menunjukkan transportasi dan logistik online merupakan industri yang cukup tangguh bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi maupun pembatasan mobilitas akibat pengendalian Covid-19.  

Permintaan pada layanan transportasi online, misalnya, cenderung stabil dan bahkan meningkat setelah pelonggaran pembatasan mobilitas. Pada kondisi saat ini, frekuensi pemakaian rata-rata tiap pengguna 4-12 kali per pekan.

Kemudian, perubahan pola konsumsi masyarakat dari offline ke online yang tumbuh di tengah pandemi dan diperkirakan terus bertahan setelah pandemi, serta mobilitas yang semakin membaik, akan membuat permintaan transportasi dan logistik online terus meningkat.

56 persen responden menyatakan akan tetap menggunakan layanan transportasi online meski tanpa disertai promo, bahkan 60 persen konsumen bakal meningkatkan penggunaan transportasi online seiring pulihnya mobilitas.

Layanan logistik online juga tumbuh seiring dengan perkembangan positif belanja daring melalui e-commerce, media sosial, ataupun media online lainnya. 

61 persen responden pengguna layanan logistik online mengaku menggunakan platform pesan instan seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan Telegram untuk menjual produk, selain via e-commerce.

Preferensi konsumen terhadap layanan taksi maupun logistik online juga mulai berubah. Aspek-aspek seperti keamanan dan efisiensi waktu menjadi pertimbangan utama konsumen. Sebelumnya, preferensi utamanya adalah keterjangkauan harga.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan