Samsung Libas Apple dan Rajai Pasar Ponsel Dunia pada 2021

Industri tumbuh positif meski terkena krisis rantai pasok.

Samsung Libas Apple dan Rajai Pasar Ponsel Dunia pada 2021
Samsung Fold/ Framesira / Shutterstock.com
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sejumlah lembaga riset terkait pasar ponsel—seperti Counterpoint Research dan International Data Corporation (IDC)—menahbiskan Samsung sebagai raja pasar smartphone dunia pada 2021. Mereka juga menyebut secara umum industri gawai mencetak kinerja positif pada tahun kedua pandemi COVID-19.

Counterpoint Research, misalnya, menyebut Samsung mengirimkan ponsel 271 juta unit, atau tumbuh 6 persen dari tahun sebelumnya. Menurut lembaga tersebut, pengiriman produsen gawai asal Korea Selatan itu meningkat terutama berkat ponsel kelas menengah yaitu seri A dan M.

“Sementara, pengiriman Samsung tumbuh 8 persen setahunan menjadi 67 juta pada kuartal terakhir 2021. Pertumbuhan dibatasi oleh persaingan yang semakin ketat dari Apple dan jenama ponsel Tiongkok di beberapa pasarnya seperti India dan Amerika Latin. Namun, Samsung beroleh pangsa yang baik dengan peluncuran ponsel lipat generasi ketiga yang berhasil di segmen premium,” demikian pernyataan Counterpoint dalam keterengan resmi, seperti dikutip pada Senin (31/1).

Lembaga sama menyebutkan pengiriman ponsel Apple pada periode sama tumbuh 18 persen menjadi 237,9 juta unit. Kinerja tersebut berkat seri iPhone 12 serta iPhone 13. Sementara itu, Xiaomi sanggup menorehkan pengiriman gawai 190 juta unit, atau tumbuh 31 persen.

IDC juga menyebut Samsung mampu mereguk pangsa pasar pengiriman ponsel dunia hingga 20,1 persen, lalu diikuti oleh Apple dengan 7,4 persen, dan Xiaomi sekitar 14,1 persen. Di posisi keempat dan kelima ada Oppo dan Vivo dengan pangsa pasar masing-masing 9,9 persen dan 9,5 persen

Sebagai perbandingan, Samsung pun menguasai pasar ponsel dunia pada 2020. 

Pengiriman ponsel dunia melaju

Kinerja industri ponsel dunia secara keseluruhan pada 2021 positif. Menurut Counterpoint Research, pengiriman ponsel dunia mampu tumbuh untuk pertama kalinya sejak 2017, yakni 4 persen secara setahunan menjadi 1,39 miliar. Meski begitu, pengiriman tahunan tersebut masih di bawah 1,48 miliar pada periode sebelum COVID-19 atau 2019.

Pasar ponsel dunia pulih terutama akibat permintaan di sejumlah kawasan, seperti Amerika Utara, Amerika Latin, dan India. Namun, permintaan dari pasar terbesar dunia, Tiongkok, turun karena terjadi masalah di sisi penawaran akibat krisis komponen. Pada saat sama, permintaan juga terusik perpanjangan siklus penggantian (lengthening replacement cycles).

“Merek-merek utama mengatasi kekurangan komponen secara relatif lebih baik dan karenanya berhasil tumbuh dengan mendapatkan pangsa pasar,” ujar analis senior Counterpoint Research, Harmeet Singh Walia.

Wakil Presiden Grup IDC Worldwide Mobile Trackers, Ryan Reith, mengatakan krisis rantai pasok dan kekurangan komponen mulai berdampak pada pasar ponsel cerdas terutama pada semester II-2021, dan diperkirakan akan berlanjut hingga semester pertama tahun ini. Meski demikian, masalah tersebut diharapkan membaik pada semester II-2022.

“Permintaan masih kuat di banyak pasar," terutama karena permintaan konsumen pada 5G dan ponsel lipat meningkat, katanya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M