Riset: Pasar PC Anjlok pada Q3-2022, Terendah dalam 20 Tahun Terakhir

Pengiriman PC hanya mencapai 68 juta unit secara global.

Riset: Pasar PC Anjlok pada Q3-2022, Terendah dalam 20 Tahun Terakhir
Shutterstock/DC Studio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pasar komputer pribadi (personal computer/PC) anjlok pada kuartal ketiga 2022, serta dianggap terendah dalam 20 tahun terakhir, menurut riset dari Gartner. Stok PC yang melimpah, namun permintaan yang turun, ditengarai menyebabkan penurunan kinerja industri ini.

Dalam keterangannya kepada media, seperti dikutip pada Rabu (12/10), Gartner menyebutkan pengiriman PC secara global pada Juli sampai September tahun ini hanya mencapai 68 juta unit, atau turun 68 persen dari periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Menurut lembaga riset tersebut, itu adalah penurunan pasar paling tajam sejak era 1990-an, serta menjadi penurunan keempat untuk periode kuartalan dalam setahun.  

“Hasil kuartal ini dapat menandai perlambatan bersejarah untuk pasar PC,” kata Director Analyst Gartner, Mikako Kitagawa. “Sementara gangguan rantai pasokan akhirnya mereda, inventaris yang tinggi kini menjadi masalah utama mengingat permintaan PC yang lemah di pasar konsumen dan bisnis.”

Menurutnya, dalam konteks bisnis ketidakpastian geopolitik dan ekonomi mengakibatkan pengeluaran barang teknologi informasi yang lebih selektif. Di lain sisi, penjualan PC untuk pasar sekolah membukukan hasil yang mengecewakan.

Jika ditengok secara wilayah, pasar komputer pribadi di Eropa, Timur Tengah, dan Africa (EMEA) mengalami penurunan paling tajam dengan persentase mencapai 26,4 persen secara tahunan. Pasar PC di Amerika Serikat juga terkoreksi mencapai 17,3 persen. Sedangkan di Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang, penurunan pasar komputer pribadi sekitar 16,6 persen.

Kompetisi pasar

ilustrasi sistem komputer (unsplash.com/Clement Helardot)

Lenovo menjadi pemimpin pasar komputer pribadi pada kuartal ketiga tahun ini, menurut laporan dari Gartner. Pabrikan PC dari Cina itu sanggup merenggut pangsa pasar 25,2 persen.

Sementara HP Inc harus puas di posisi kedua dengan pangsa pasar sekitar 18,7 persen. Setelahnya, diikuti oleh Dell (17,7 persen), Apple (8,5 persen), Asus (8,2 persen), dan Acer (6,6 persen).

Laporan Gartner ini sejalan dengan temuan firma riset International Data Corporation (IDC). Menurut data terbaru dari IDC, Lenovo pada periode sama memang menjadi raja PC dengan market share 22,7 persen. Di bawahnya, menyusul HP Inc yang merebut 17,1 persen pangsa pasar, dan diikuti Dell Technologies 16,1 persen, dan Apple 13,5 persen.

Menurut IDC, pasar komputer pribadi pada kuartal ketiga tahun ini masih melanjutkan penurunannya. Firma riset itu menyebut pengiriman PC hanya mencapai 74,3 juta unit selama kuartal dimaksud, atau turun 15,0 persen secara tahunan.

Menurut Research Manager for IDC’s Mobility and Consumer Device Trackers, Jitesh Ubrani, situasi pasar PC itu terjadi karena permintaan yang melambat serta pasokan yang tidak merata.

“Permintaan konsumen tetap tidak terdengar meskipun aktivitas promosi dari Apple dan pemain lain telah membantu mengurangi penurunan dan mengurangi inventaris saluran selama beberapa minggu secara keseluruhan," kata Ubrani.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI