Bukalapak Tunjuk Willix Halim Jadi Dirut Baru, Saham Langsung Menguat

Willix akan melanjutkan usaha transformasi perseroan.

Bukalapak Tunjuk Willix Halim Jadi Dirut Baru, Saham Langsung Menguat
Dok. Bukalapak
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Saham PT Bukalapak.com Tbk menguat pada perdagangan Rabu (16/2) setelah perusahaan e-commerce itu mengumumkan penunjukan pemimpin baru. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham berkode emiten BUKA itu naik 1,60 persen ke posisi Rp382 per saham.

Posisi saham tersebut dalam sebulan terakhir meningkat 4,37 persen. Namun, secara year-to-date/ytd atau dari awal tahun ini, saham Bukalapak turun 9,91 persen.

Level harganya juga masih jauh dari Rp850 per saham saat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada Agustus tahun lalu. Pencapaian harga tertingginya sejauh ini adalah Rp1.110 per saham.  

Saat ini, kapitalisasi pasar BUKA mencapai Rp39,37 triliun. Sebagai perbandingan, pada Agustus 2021 market cap perseroan tersebut sempat menyentuh Rp97,39 triliun.

CEO baru Bukalapak

Plt Dirut Bukalapak Willix Halim

Bukalapak secara resmi baru saja menetapkan Willix Halim sebagai direktur utamanya. Keputusan itu diambil setelah jajaran direksi, komisaris, dan para pemegang sahamnya memberikan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

Willix menggantikan bos Bukalapak sebelumnya, Rachmat Kaimuddin. Mantan bankir tersebut mundur dari kursinya demi berkarier di pemerintahan. Kini, Rachmat menjadi Deputi Technology and Sustainability Development Special Advisor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.

Dalam keterangan kepada media, Willix menyampaikan harapan bahwa tahun ini posisi Bukalapak sebagai perusahaan teknologi yang menyediakan berbagai layanan vertikal kepada pengguna akan lebih kuat.

“Dengan dukungan dari berbagai pihak, saya yakin transformasi ini akan terus berjalan dengan baik dan mencapai tujuan utama kami, yaitu menciptakan a fair economy for all,” kata Willix.

Willix bergabung dengan Bukalapak sebagai chief operating officer (COO) pada 2016, dan berperan penting dalam perjalanan Bukalapak menjadi unicorn. Ia mengembangkan Mitra Bukalapak hingga menjadi pemimpin pasar online-to-offline, juga memperluas variasi produk dan layanan digital perseroan.

Dia meraih gelar sarjana Computer Science dan Mechatronics dengan First Class Honors dari University of Melbourne pada 2009. Sebelum bergabung di Bukalapak, Willix adalah Vice President Growth untuk Freelancer.com, salah satu startup terbesar di Australia.

Jajaran direksi

Dok. Shutterstock/Pradipta Ary Pamungkas

RUPSLB juga menyetujui penunjukan Victor Putra Lesmana dan Howard Nugraha Gani ke dalam jajaran direksi PT Bukalapak.com, Tbk. Akan hal Teddy Nuryanto Oetomo dan Natalia Firmansyah, keduanya tetap menjabat sebagai direktur.

Dengan begitu, susunan Jajaran Direksi PT Bukalapak.com adalah sebagai berikut:

  • Direktur Utama: Willix Halim
  • Direktur: Teddy Nuryanto Oetomo
  • Direktur: Natalia Firmansyah
  • Direktur: Howard Nugraha Gani
  • Direktur: Victor Putra Lesmana

“Bukalapak akan senantiasa memanfaatkan momentum positif dalam performa bisnisnya demi terus bertumbuh secara berkelanjutan dan mencapai profitabilitas,” ujarnya

Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Bukalapak, Bambang Brodjonegoro, menyampaikan optimismenya bahwa Willix Halim akan meneruskan kepemimpinan sebelumnya dengan baik, dan terus mengembangkan perseroan menjadi perusahaan publik yang kokoh secara finansial, berkelanjutan, serta berdampak bagi masyarakat Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M