Sampai September 2022, Rugi Grup GoTo Membengkak Jadi Rp20,3 Triliun

Belanja insentif Q3 telah dikurangi.

Sampai September 2022, Rugi Grup GoTo Membengkak Jadi Rp20,3 Triliun
IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk membukukan kinerja keuangan kurang memuaskan sepanjang Januari hingga September tahun ini dengan membukukan rugi Rp20,32 triliun, naik 75,5 persen dari rugi Rp11,58 triliun pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Sebenarnya, perusahaan itu pada sembilan bulan pertama 2022 berhasil mereguk kenaikan pendapatan 134,0 persen yoy menjadi Rp7,97 triliun. Namun, kenaikan bebannya juga jadi masalah, terlihat pada beban penjualan dan pemasaran yang naik 138,9 persen yoy menjadi Rp11,27 triliun, beban pokok pendapatan yang mencapai Rp3,86 triliun, beban umum dan administrasi Rp8,63 triliun, beban pengembangan dan produk Rp3,33 triliun, beban penyusunan amortisasi Rp2,28 triliun, dan beban operasional dan pendukung Rp1,36 triliun.

Beban-beban itu lebih besar ketimbang pendapatan, dan ditengarai menjadi penyebab kerugian GoTo melejit.

Direktur Keuangan GoTo, Jacky Lo, menyatakan ketidakpastian ekonomi global mendorong perusahaan untuk tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, serta berfokus pada optimalisasi beaban usaha.

“Sepanjang kuartal ketiga kami telah mengurangi belanja insentif, menghapus belanja promosi untuk kelompok konsumen nonaktif, dan terus menurunkan belanja pemasaran serta terus mengoptimalkan pengurangan beban biaya, untuk mendukung fundamental perseroan,” katanya, dalam rilis pers resmi, dikutip Selasa (22/11).

Fokus profitabilitas

ilustrasi GOTO (dok.Gotocompany.com)

Jacky mengatakan GoTo secara konsisten mempercepat langkah menuju profitabilitas dengan terus mendorong monetisasi, melakukan efisiensi terhadap belanja insentif, serta mengoptimalkan beban usaha.

“Meski situasi makro ekonomi tetap menantang, total nilai transaksi (GTV) tumbuh 33 persen yoy menjadi Rp161 triliun, dan dianggap melampuai target perseroan,” katanya.

GoTo berfokus menjangkau konsumen dengan inovasi produk untuk menjadi penopang kinerja. Langkah itu, misalnya, dilakukan melalui Gopay Coins, poin penghargaan tunggal ekosistem Grup GoTo. Pada layanan dimaksud, konsumen dapat mendapatkan, menukar, dan membelanjakan poin dari dan untuk transaksi di dalam ekosistem Grup GoTo.

GoPay Coins tersedia untuk seluruh konsumen pada akhir Juni 2022 dan telah menunjukkan hasil positif. Sekitar 21 persen dari basis pengguna bertransaksi GoTo telah menerima GoPay Coins. Saat ini, peningkatan penggunaan GoPay Coins telah mendorong akuisisi pelanggan lintas platform sebesar 2,3 kali lebih tinggi dibanding insentif lain, sekaligus menghemat beban akuisisi pelanggan hingga 20 persen dibandingkan dengan insentif yang hanya bisa digunakan pada satu platform.

Lalu, program langganan GoTo Plus, sejak diluncurkan pada kuartal kedua, telah mencatatkan lebih dari 50.000 pelanggan dalam waktu singkat. Berdasarkan data awal, nilai transaksi serta frekuensi pembelanjaan pelanggan GoTo Plus tercatat 5 kali lebih tinggi dibanding dengan pelanggan reguler.

Pada aspek lain, kas dan setara kas GoTo mencapai Rp31,52 triliun. Sedangkan, aset perusahaan ini mencapai Rp154,80 triliun.

Berdasarkan data dari Bursa efek Indonesia, saham GoTo saat artikel ini ditulis mencapai Rp196 per saham, atau jauh dari Rp338 per saham saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada April 2022.

PHK GoTo

GOTO catat saham di BEI. (GOTO)

Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk baru saja mengonfirmasi kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang santer merebak sejak pekan lalu. Perusahaan teknologi itu memangkas 1.300 karyawan atau setara dengan 12 persen dari total pekerjanya.

Dalam keterangan pers yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (18/11), manajemen GoTo menyatakan keputusan tersebut diumumkan secara langsung kepada karyawan dalam townhall yang dipimpin CEO Andre Soelistyo.

“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang,” begitu pernyataan resmi manajemen GoTo.

Perusahaan itu beralasan harus berfokus pada hal-hal yang berada dalam kendalinya, termasuk perampingan jumlah karyawan dan sejumlah inisiatif lain untuk menghemat biaya, di tengah kondisi perekonomian global yang kurang bergairah.

Meski begitu, GoTo menyatakan komitmen untuk mendukung karyawan terdampak selama masa transisi dengan memberikan kompensasi sesuai aturan berlaku. GoTo juga memberikan dukungan finansial lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).

Dukungan lainnya berupa pencarian kerja, layanan konseling, serta pelbagai program pelatihan. Perusahaan tersebut juga tidak akan menarik laptop yang saat ini dipakai pekerja terdampak. Fasilitas konseling karier, keuangan, dan psikologi akan tersedia hingga akhir Mei 2023.

“Keputusan ini tidak mempengaruhi layanan GoTo kepada konsumen serta komitmen perusahaan terhadap mitra pengemudi dan pedagang,” demikian manajemen GoTo.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia