Startup Otomotif Broom Raih Kucuran Kredit Rp100 M dari Bank DBS

Broom fokus pada manajemen showroom mobil bekas.

Startup Otomotif Broom Raih Kucuran Kredit Rp100 M dari Bank DBS
Aplikasi Broom. Dok/Istimewa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan rintisan di bidang otomotif, Broom meraih fasilitas kredit senilai Rp100 miliar dari Bank DBS Indonesia. Pinjaman tersebut akan digunakan perusahaan guna membantu pengembangkan layanan.

Kerja sama dalam bentuk fasilitas kredit ini diresmikan melalui penandatangan perjanjian oleh Pandu Adi Laras, CEO & Co-Founder Broom, dan Kevin Tanuwidjaja Executive Director Institutional Banking Group di Jakarta. 

Didirikan pada Juni 2021, Broom menyatakan diri berfokus untuk menghadirkan solusi teknologi demi memecahkan masalah perputaran inventori serta manajemen bisnis showroom mobil bekas.

“Fasilitas kredit dari Bank DBS Indonesia ini akan memberikan likuiditas tambahan bagi perubahan yang akan menjadi sarana pendukung pengembangan layanan serta cakupan perusahaan,” kata Pandu dalam keterangan resmi kepada media, Kamis (10/11).

Broom mengaku telah mendapatkan fasilitas kredit serupa dari beberapa institusi finansial lainnya pada awal 2022. Perusahaan rintisan ini pada Februari 2022 beroleh pendanaan tahap awal sebesar US$3 juta atau lebih dari Rp46 miliar dari AC Ventures dan Quona Capital.

Solusi Broom

Foto Gedung DBS. (Dok. DBS)

Menurut Pandu, fasilitas kredit diharapkan dapat menjadi akselerator pertumbuhan untuk memperluas cakupan layanan pada bisnis showroom mobil bekas.

Produk utama Broom saat ini, Buyback, memungkinkan showroom mobil bekas mendapatkan sumber dana dan pendapatan melalui pemanfaatan stok inventori. Dalam praktiknya, showroom dapat menjual sementara kendaraan yang ada di inventori . Lalu, mereka dapat membeli kendaraan lainnya sesuai dengan minat atau kebutuhan pasar.

Sejak diluncurkan tahun ini, layanan Buyback telah melayani lebih dari 3.000 bisnis showroom di Jabodetabek dan Surabaya.

“Fasilitas kredit ini akan membawa dampak yang besar bagi pelaku bisnis showroom di Indonesia dalam mengoptimalisasi bisnis mereka, dan dapat memberikan dampak positif pada ekosistem otomotif,” kata Pandu,.

Perusahaan menargetkan untuk menggandeng 5.000 showroom serta memperluas wilayah operasional di Jawa.

Sementara itu, Executive Director Institutional Banking Group, Kevin Tanuwidjaja menambahkan kerja sama dengan Broom ini sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung industri startup.

“Berbagai inovasi teknologi di sektor otomotif telah terbukti dapat mendorong sektor ini terus berkembang, dan kami berharap pendanaan yang diberikan oleh Bank DBS Indonesia dapat mendukung ekspansi bisnis Broom,” ujarnya.

Pinjaman e-Fishery

Konferensi pers kerja sama pinjaman jangka pendek sebesar Rp500 miliar Bank DBS Indonesia dengan eFishery. Dok/Fortune Indonesia/Luky Maulana.

Bank DBS Indonesia belum lama ini juga memberikan pinjaman jangka penjek, berupa modal kerja, kepada eFishery, perusahaan rintisan yang bergerak di sektor akuakultur. eFishery menyatakan pembiayaan tersebut akan dimanfaatkan untuk mengembangkan produk dan layanan hingga ke ranah internasional

Co-Founder & CEO eFishery, Gibran Huzaifah, menyampaikan apresiasinya kepada Bank DBS Indonesia atas kepercayaan sterhadap perusahaan dalam konferensi pers di Jakarta. eFishery diklaim sebagai startup akuakultur pertama yang beroleh pinjaman dana.

“Sejalan dengan visi kami untuk merevolusi sektor akuakultur dan meningkatkan kesejahteraan pembudi daya ikan dan udang di Indonesia, pembiayaan ini akan membantu mengakselerasi proses tersebut,” kata Gibran, Jumat (7/10).

Director of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie, mengatakan banknya antusias memberikan pinjaman modal kerja karena eFishery dipandang visioner dalam memanfaatkan inovasi teknologi untuk memodernisasi ekosistem akuakultur.

“Kami berharap pendanaan ini dapat mempercepat ekspansi bisnis eFishery, meningkatkan kualitas dan produktivitas pembudi daya, serta menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujar Kunardy.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Melonjak 109%, Bank Raya Kantongi Laba Rp9,16 Miliar
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi