SoftBank Ventures Asia Pimpin Pendanaan Seri B+ ke Startup CHAI

Dana akan digunakan untuk ekspansi bisnis.

SoftBank Ventures Asia Pimpin Pendanaan Seri B+ ke Startup CHAI
Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE – SoftBank Ventures Asia (SBVA) secara resmi menjadi investor utama (lead investor) dalam putaran pendanaan Seri B+ kepada CHAI yang merupakan platform solusi pembayaran.

SBVA dan Nyca Partners bersama-sama memimpin putaran sebesar US$ 45 juta atau setara Rp641 miliar dengan partisipasi tambahan oleh investor lain seperti Conductive Ventures, Samsung NEXT, B Capital, Nordstar Capital, dan KT Investment.

“Kami sangat bersemangat untuk melanjutkan kemitraan kami dengan CHAI yang sudah tumbuh di Korea dan berkembang ke seluruh Asia Tenggara, pasar yang siap untuk inovasi digital di sistem pembayaran,"kata JP Lee, CEO SoftBank Ventures Asia melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (21/12).
 

Pendanaan akan digunakan untuk perluasan bisnis

CHAI mengaku bakal menggunakan pendanaan ini untuk memperluas jejak bisnisnya di Asia Tenggara dan mengembangkan infrastruktur pembayaran otomatis end to end bagi toko digital di seluruh pasar Asia.

Tak hanya itu, pasar Indonesia-pun berpotensi menjadi target ekspansi Chai. Pertumbuhan ekonomi digital dan pandemi Covid-19 telah mempercepat adopsi pembayaran digital di antara konsumen dan toko/pedagang.

Potensi pasar Asia Tenggara dinilai sangat besar karena lanskap pembayaran di kawasan ini masih sangat terfragmentasi, terutama di segmen usaha kecil dan menengah (UKM).
 

Pembayaran real-time masih tumbuh 41%

Berdasarkan data, transaksi pembayaran real-time melonjak sebesar 41 persen di seluruh dunia pada tahun 2020. Di Asia Tenggara, nilai transaksi bruto (GMV) online diperkirakan akan mencapai US$ 1 triliun atau setara Rp14.265 triliun pada tahun 2030.

Sementara itu, pasar ekonomi digital Indonesia juga diprediksi menguasai pasar ekonomi digital Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai US$ 146 miliar atau setara Rp2.065 triliun pada 2025.

Berdiri pada tahun 2019, CHAI bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pembayaran di pasar Asia dengan menyediakan solusi pembayaran terintegrasi bagi pedagang online melalui satu platform atau single application programming interface (API).

CHAI telah proses transaksi US$6 miliar

Saat ini CHAI memproses transaksi lebih dari US$ 6 miliar atau setara Rp85 triliun dari 2.200 pedagang online, mulai dari level startup hingga merek global yang ingin ekspansi ke pasar baru.

Baru-baru ini, CHAI meluncurkan CHAI Port di pasar Vietnam dan Thailand, keduanya merupakan pasar pembayaran yang sangat terfragmentasi. “Pasar negara berkembang di Asia Tenggara mewakili peluang pertumbuhan tercepat dalam pembayaran digital. Kami bersemangat untuk memantapkan diri sebagai solusi pembayaran digital utama di Asia,” kata Daniel Shin, Chief Executive Officer CHAI. 

Melalui CHAI Port, pedagang online dapat mengaktifkan dan menawarkan lebih dari 30 opsi pembayaran seperti kartu kredit, dompet digital, transfer antar bank, dan pembayaran lintas negara kepada pelanggan mereka dalam waktu kurang dari satu jam. Pedagang online juga dapat mengoptimalkan pengalaman checkout untuk meningkatkan tingkat konversi dan mendapatkan analisis real-time dari seluruh jenis metode pembayaran.

"Kami percaya bahwa solusi CHAI Port benar-benar memecahkan masalah penting bagi pedagang online dan merupakan solusi yang dibutuhkan dalam ekosistem pedagang digital.” kata JP Lee.

Partisipasi SBVA dalam putaran pendanaan ini menandai investasi Seri B kedua mereka ke CHAI. Pada tahun 2021, SBVA telah mengumumkan investasi ke VoyagerX, pengembang kecerdasan buatan (AI) yang berbasis di Korea Selatan; Youibot, robot seluler dan penyedia solusi di Tiongkok; dan Super, platform social commerce yang berbasis di Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M